Hidayatullah.com–Gerakan Palestina Hamas dan Fatah yang bersaing, mengambil bagian dalam demonstrasi Rabu (21/4), bersatu kembali untuk pertama kali sejak perpecahan hebat mereka pada 2007.
Ratusan warga Gaza dan juga para wakil semua kelompok Palestina — termasuk gerakan Islam Hamas dan Fatah yang sekuler– menghadiri demonstrasi di dekat perlintasan Beit Hanun (Erez) antara Jalur Gaza dan Israel itu.
Kelompok-kelompok itu mengutuk dua aturan militer Israel, yang mereka katakan akan memungkinkan pengusiran masal warga Palestina dari Tepi Barat oleh negara Yahudi itu.
“Bergandengan tangan melawan keputusan Zionis untuk mengusir warga Palestina dari Tepi Barat,” terbaca pada salah satu papan tanda yang dibawa oleh demonstran.
Ketika berbicara pada semua kelompok itu, Hisham Abdelrazek, Wakil Presiden Palestina Mahmud Abbas, menyatakan, “semua warga Palestina menolak tindakan Israel yang sewenang-wenang terhadap seluruh rakyat Palestina.
Pada Senin, Abbas berjanji untuk menghadapi perintah militer Israel, yang ia katakan akan ditujukan pada warga Tepi Barat tanpa kartu identitas yang sebenarnya dan dimaksudkan untuk memprovokasi.
Israel membantah bahwa negara itu merencanakan untuk melakukan pengusiran massal, dan mengatakan, aturan baru yang telah diberlakukan pekan lalu itu hanya menyangkut orang yang tinggal di Tepi Barat secara tidak sah dan mengakui bahwa perubahan itu akan memungkinkan kekeliruan perintah deportasi. [ant/hidayatullah.com]