Hidayatullah.com–Setelah berhasil menguasai kapal Irlandia Rachel Corrie, sekarang Israel mulai mendeportasi para relawan yang ada di kapal tersebut melalui Bandara Ben Gurion. Juru bicara pemerintah Israel menjelaskan bahwa delapan dari sembilan belas aktivis kemanusiaan itu setuju untuk kembali ke negara mereka. Demikian dilansir Al-Jazeera.net (6/6)
Israel menyodorkan semacam surat persetujuan kepada para relawan atas deportasi mereka. Jika relawan tidak setuju dengan surat tersebut dan menolak untuk dideportasi, maka Israel akan memenjarakan mereka selama tiga hari, sambil menunggu keputusan pengadilan Israel atas nasib mereka.
Keputusan pemerintah Israel ini diambil setelah diadakannya pemeriksaan terhadap penumpang Rachel Corrie yang tiba di pelabuhan Asdod pada Sabtu pagi tadi, setelah Angkatan Laut Israel memaksa mereka mengubah haluannya yang akan menuju Gaza.
Juru bicara resmi tentara Israel mengatakan, mereka akan memberikan pilihan kepada para relawan, antara dideportasi atau memilih untuk tetap berada di Israel. Namun bagi relawan yang memilih untuk tetap di Israel, maka nasibnya akan ditentukan oleh pengadilan Israel. Sedangkan bagi relawan yang memilih untuk dideportasi, maka Israel akan memulangkannya setelah segala prosedur birokrasinya selesai.
Israel telah menegaskan bahwa kapal itu tidak membawa senjata apa pun. Israel berjanji akan mencoba untuk mengirimkan barang-barang bantuan ke Gaza, kecuali untuk semen dan bahan bangunan yang dilarang Israel memasuki Gaza.
Namun Komite Pembebasan Blokade Palestina mengatakan bahwa mereka tidak akan terima jika bantuan yang ingin mereka berikan kepada rakyat Palestina itu tidak lengkap. Mereka menginginkan agar Israel bernegosiasi terlebih dahulu kepada kafilah pembebasan tersebut, mengenai barang-barang bantuan yang diperuntukkan kepada rakyat Palestina. [sdz/jzr/hidayatullah.com]