Hidayatullah.com–Duta Besar Palestina untuk Ukraina Muhammad Al-As’ad hari Jumat (01/4) mengatakan bahwa insinyur Gaza yang ditahan oleh Israel tidak memiliki hubungan dengan Hamas atau faksi manapun.
Dirar Abu Sisi, pimpinan satu-satunya pembangkit listrik di Jalur Gaza, menghilang di atas kereta api di Ukraina pada bulan Februari dan tiba-tiba muncul di pengadilan Israel pada hari Kamis (31/3) lalu.
Dalam sebuah konferensi pers, Al-As’ad mengatakan bahwa pihak Palestina menunggu tanggapan resmi dari pemerintah Ukraina tentang penculikan Abu Sisi. Menurutnya, Ukraina sedang menyelidiki kasus tersebut.
Al-As’ad menyambut baik tindakan menteri luar negeri Ukraina yang akan memanggil duta besar Israel ke Kiev untuk menjelaskan masalah tersebut.
Pengadilah Petah Tikvah hari Kamis memperpanjang penahanan Abu Sisi dan menetapkan 4 April sebagai tanggal dakwaannya.
Selama ini Abu Sisi dikurung dalam penjara Shikma, sebelah selatan kota pelabuhan Ashkelon. Pihak Israel mengeluarkan perintah untuk tidak menyebarkan informasi apapun tentang penangkapan Abu Sisi.
Menurut keluarga, penangkapan Abu Sisi dilakukan Israel karena insinyur itu berusaha mencari jalan alternatif untuk pembangkit listrik satu-satunya di Gaza. Abu Sisi sedang melakukan percobaan untuk menjalankan generator dengan bahan bakar yang dimurnikan yang dibawa masuk ke Gaza lewat terowongan bawah tanah dari Mesir, agar pembangkit listrik itu tidak lagi tergantung pada mesin-mesin diesel dari Israel.
Terhambatnya pasokan bahan bakar dari Israel kerap membuat wilayah Jalur Gaza gelap gulita dalam waktu yang lama. Pembangkit listrik yang pernah dibom oleh Israel itu hanya bisa beroperasi dengan kemampuan minimal akibat kurangnya pasokan bahan bakar.
Israel menangkap Abu Sisi dengan alasan pria yang beristerikan wanita Ukraina itu adalah anggota kelompok pejuang Hamas.*
Keterangan foto: Abu Sisi muncul di pengadilan Petah Tikvah, Kamis (31/3). [AFP]