Hidayatullah.com–Otoritas Palestina (OP) dengan tegas menyangkal laporan media Israel yang menyebutkan bahwa senjata pasukan keamanan Palestina yang dipakai untuk mengatasi kerusuhan didapat dari perusahaan-perusahaan Israel.
Jurubicara keamanan Palestina Adnan Ad Dhamiry menilai laporan media Israel yang mengatakan bahwa pihaknya membeli gas air mata dan peluru karet untuk menghadapi unjuk rasa, ditujukan untuk mempengaruhi opin publik Palestina terkait upaya pencarian pengakuan negara mereka di Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Harian Haaretz melaporkan Kamis (15/9) bahwa Otoritas Palestina mendekati perusahaan-perusahaan Israel untuk mendapatkan perlengkapan untuk menghadapi unjuk rasa dan berusaha keras untuk mendapatkannya.
Kata Haaretz, pemerintah Israel mengizinkan Palestina untuk mendapatkan perlengkapan yang mereka butuhkan, karena Palestina kesulitan mendapatkan perlengkapan keamanan dan “waktunya terbatas.”
Ad Dhamiry menegaskan bahwa laporan itu tidak benar. Yang benar adalah bahwa Eropa telah memberikan perlengkapan yang mereka butuhkan itu, tapi Israel menolak untuk mengizinkan barang-barang kiriman itu masuk. Eropa mengirimkan rompi antipeluru, helm dan kendaraan antipeluru, Semuanya sekarang masih berada di Yordania.
Israel sangat khawatir terjadi unjuk rasa besar-besaran yang dilakukan rakyat Palestina, terkait upaya pengakuan negara mereka di PBB bulan ini.
Pada bulan Mei dan Juni lalu, kelompok pendukung Palestina di Libanon dan Suriah melempari tembok pembatas Israel yang memisahkan wilayah sekitarnya, dalam aksi unjuk rasa yang terpisah.
Tentara Israel menembaki pengunjuk rasa dan membunuh 13 orang di sisi Libanon. Sementara di Suriah sebanyak 23 orang terbunuh oleh senjata tentara Israel.*