Hidayatullah.com – Gembong Zionis, Benjamin Netanyahu, pada Ahad membantah bertanggung jawab atas kematian enam tawanan ‘Israel’ yang mayatnya baru-baru ini ditemukan di Jalur Gaza selatan.
“Israel tidak akan berhenti sampai menangkap mereka yang bertanggung jawab atas pembunuhan enam sandera,” kata Benjamin Netanyahu dalam sebuah pernyataan melansir Anadolu Agency (01/09/2024).
Sebaliknya, Netanyahu malah menyalahkan dan menuduh kelompok perjuangan Palestina Hamas menolak terlibat dalam negosiasi.
Dia mengklaim bahwa kelompok perlawanan itu “menghalangi” upaya untuk mengamankan pembebasan para sandera yang tersisa dan merusak keamanan Israel, dan menambahkan bahwa Israel “berkomitmen untuk mencapai kesepakatan untuk membebaskan para sandera yang tersisa dan memastikan keamanan Israel.”
“Siapapun yang membunuh para sandera tidak menginginkan kesepakatan,” ujarnya.
Pernyataan Netanyahu menanggapi kabar penemuan mayat enam sandera di Gaza oleh pasukan penjajah ‘Israel’.
Tentara I’srael’ menduga bahwa para sandera tersebut dibunuh oleh Hamas ketika berada dalam tawanan. Namun, seorang pejabat senior Hamas menyatakan pada Ahad bahwa para sandera tersebut tewas akibat serangan udara ‘Israel’ yang sedang berlangsung di Jalur Gaza.
Sebelum penemuan ini, Israel mengatakan bahwa 107 sandera masih berada di Gaza, beberapa di antaranya diyakini telah terbunuh. Hamas mengatakan bahwa puluhan sandera tewas akibat serangan udara Israel yang menargetkan Gaza.
Serangan ‘Israel’ ke Gaza, yang terus berlanjut sejak serangan Hamas pada 7 Oktober, telah mengakibatkan hampir 40.700 warga Palestina syahid, sebagian besar wanita dan anak-anak, menurut otoritas kesehatan setempat. Konflik ini juga telah menyebabkan Gaza hancur, dengan kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan yang parah.
Entitas Zionis ‘Israel’ menghadapi tuduhan genosida di Mahkamah Internasional, yang telah memerintahkan penghentian operasi militer di Rafah, tempat lebih dari satu juta orang Palestina mengungsi.*