Hidayatullah.com–Saat berada di Tunisia, Sabtu (07/01/2012), Ismail Haniyah memperingatkan kemungkinan terjadi perubahan strategis di Timur Tengah seiring terjadinya Arab Spring yang akan membahayakan penjajahan Zionis Israel.
“Israel tidak akan tetap berada di tanah Palestina di masa depan, dan harus bersiap untuk hari-hari kelam yang akan datang setelah Arab Spring mengubah kondisi strategis di kawasan itu,” kata Haniyah di kota Sfax.
“Revolusi Tunisia merupakan kelanjutan dari revolusi rakyat Palestina melawan penjajahan dan tiraninya,” katanya lagi, dikutip kantor berita Tunisia dan dilansir Maan.
“Di Gaza, orang-orang dibunuhi dan terusir, setelah wilayah itu dikepung secara ekonomi dan dipisahkan secara politik, akibat dari ketundukan sejumlah rezim Arab dengan kebijakan Israel,” katanya.
“Tapi hari ini, setelah rezim-rezim itu ditumbangkan oleh rakyatnya sendiri, Gaza sedang mengepung pihak-pihak yang telah mengepungnya,” imbuh Haniyah.
Haniyah berada di Tunisia, sebagai bagian dari perjalanannya ke beberapa negara tetangga. Di Tunisia ia menemui Presiden Moncef Marzuki dan para pejabatnya. Sejak meninggalkan Gaza pada 25 Desember lalu, hingga kini ia telah mengunjungi Mesir, Sudan, Turki dan Tunisia *