Hidayatullah.com—Gerakan pejuang Hamas mengatakan tidak akan memberikan informasi apapun terkait nasib serdadu penjajah Israel yang ditawan perlawanan Palestidak tanpa harga mahal yang harus dibayar oleh pihak Zionis.
Demikian pernyataan terbaru dari Anggota Biro Politik Gerakan Perlawanan Islam Hamas, Muhammad Nazal Rabu, (13/08/2014), sebagaimana dikutip Pusat Informasi Palestina (PIC).
Nazal mengatakan, Brigade Izzuddin al Qassam meminta daftar nama para mata-mata Zionis di Tepi Barat dan Jalur Gaza sebagai imbalan informasi nasib serdadu Zionis yang ditahan olehnya.
Ini merupakan babak baru di mana Brigade al Qassam bersandar pada kepercayaan diri dan perimbangan kekuatan.
Dia mengatakan bahwa Brigade al Qassam adalah pihak yang bertanggung jawab mengumumkan tentang sejumlah serdadu Zionis yang ditawan oleh anggotanya.
Sebelumnya Brigade al Qassam menyatakan telah menawan serdadu Zionis Shaul Aron dalam baku tembak dengan pasukan penjajah Zionis di kampung at Tufah di timur Gaza.
Sementara itu penjajah Zionis juga menyatakan serdadunya Goldan Hadar hilang di Rafah, selatan Jalur Gaza.
Nazal menyatakan bahwa Zionis mengusulkan masalah informasi nasib serdadunya yang tertawan dibawah dalam perundingan di Kairo dan menjadikannya sebagai skala prioritas utama mereka.
“Zionis biasa mendapatkan informasi gratis tanpa memberikan apapun. Hal semacam ini tidak bisa diterima oleh perlawanan,” ujar Nazal.
Dia mengingatkan bahwa proses perundingan pertukaran tawanan akan terjadi secara terpisah dari perundingan gencatan yang sekarang serdang berjalan. Dia menunjukkan kesiapan gerakannya untuk memulai proses perundingan pertukaran baru.
Nazal menjelaskan bahwa gerakannya berkepentingan untuk melakukan perundingan serius dan sungguh-sungguh, jauh dari permainan kata-kata, untuk mencapai kesepakatan penghentian serangan. Dia menyatakan, terlalu dini berbicara tentang adanya kemajuan dalam pembahasan yang saat ini berlangsung di Kairo.*