Hidayatullah.com–Pelarangan akses ke Masjid Al-Aqsha tidak akan menyelesaikan permasalahan apapun, perdana menteri Turki mengatakan pada Jumat.
“Pelaksanaan mereka salah,” ujar PM Turki Binali Yildirim mengatakan. “Mengambil langkah-langkah radikal seperti itu karena ancaman teror, menghalangi atau membatasi akses Muslim ke Masjid Al- Aqsha , tidak akan berkontribusi dalam menyelesaikan masalah apapun,” kutip Anadolu Agency.
Polisi penjajah Israel menempatkan alat deteksi logam di pintu-pintu masuk komplek masjid setelah serangan bersenjata pada minggu lalu yang menyebabkan tiga warga Palestina dan dua polisi penjajah Israel terbunuh.
Baca: Pernyataan Yayasan Al-Quds Internasional terkait Larangan Shalat Jumat Zionis-Israel
Pada Jumat ribuan warga Palestina melakukan sholat Jumat di jalanan di sekitar situs itu, yang merupakan situs ketiga paling suci umat Islam. Lusinan orang terluka dan dua orang terbunuh setelah polisi penjajah Israel menyerang mereka.
Berbicara pada para jurnalis di Ankara, Yildirim mengatakan pembatasan itu malah akan merusak “toleransi” antara peradaban dan agama.
“Saya berharap dalam waktu dekat semuanya akan kembali normal,” dia menambahkan.
Baca: Serdadu Penjajah Zionis Tembak Syeikh Ikrimah Sabri dan Jamaah Shalat Isya
Sembari menyeru agar tetap tenang, Yildirim menekankan sensivitas dunia Islam terhadap masalah ini.
Israel menjajah Jerusalem Timur pada Perang Enam Hari 1967. Kemudian mencaplok kota itu pada 1980, mengklaim bahwa semua Jerusalem merupakan ibukota Negara Yahudi – sebuah langkah yang tidak diakui oleh masyarakat Internasional.*/Nashirul Haq AR