Hidayatullah.com–AS boleh jadi mengakui Israel sebagai negara palsu Yahudi, ketua politik Hamas Ismail Haniyah mengatakan pada hari Sabtu (23/12/2017), tulis Anadolu Agency.
Berbicara di sebuah konferensi lokal di Kota Gaza, Haniyah mengatakan bahwa kelompoknya telah memperoleh informasi bahwa Washington kemungkinan mengambil keputusan baru mengenai Yerusalem (Baitul Maqdis) dan rakyat Palestina.
“Kami memiliki informasi bahwa pemerintah AS kemungkinan mengakui Israel sebagai Negara Yahudi, mencaplok permukiman dan menghapus hak rakyat Palestina untuk kembali (ke kampung halaman),” katanya, tanpa menjelaskan dari mana dia mendapatkan informasinya.
Haniyah meminta peninjauan kembali proses perdamaian Timur Tengah.
“Otoritas Palestina diminta untuk mengambil posisi yang jelas mengenai kesepakatan damai Oslo dan koordinasi keamanan dengan Israel,” tambahnya.
Baca: Ismail Haniyah Terpilih Sebagai Ketua Biro Politik Hamas
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah menuntut pengakuan Israel sebagai negara Yahudi untuk menghidupkan kembali perundingan perdamaian dengan Palestina, yang gagal pada tahun 2014.
Rakyat Palestina khawatir dengan menerima permintaan Benyamin Netanyahu dapat meniadakan hak para pengungsi Palestina yang mengungsi akibat peperangan sejak tahun 1948 untuk pulang ke kampung halaman mereka, sebuah wilayah yang sekarang disebut dengan paslu, Israel.*/Abd Mustofa