Hidayatullah.com— Kelompok perjuangan Palestina Hamas, pada hari Senin, (15/6/2020) menyerukan persatuan Palestina untuk perlawanan terhadap rencana Israel yang mencaplok sebagian besar Tepi Barat yang diduduki .
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan akan memulai proses pencaplokan permukiman di Tepi Barat dan Lembah Yordan mulai 1 Juli ini.
“Kami menyerukan agar proyek aneksasi dihadapkan dengan perlawanan dalam segala bentuk,” kata pejabat senior Hamas Salah al-Bardawil dikutip laman alaraby.
“Kami menyerukan kepada orang-orang kami untuk mengubah kesulitan ini menjadi kesempatan untuk mengembalikan Palestina ke jalurnya,” katanya dalam konferensi pers tersebut.
Perpecahan yang mendalam masih terjadi antara gerakan Islam Hamas dan Otoritas Palestina, Hamas bermarkas di Gaza sedangkan Otoritas Palestina berbasis di kota Ramallah Tepi Barat yang dianggap lebih moderat oleh ‘Israel’. Bardawil menyerukan “persatuan kelas politik”.
“Adalah kewajiban setiap warga negara Palestina yang bebas untuk bangkit melawan agresi yang mencolok ini di tanah kami,” katanya.
Bardawil menyerukan pertemuan antara Hamas dan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dan berbagai kelompok Palestina lainnya.
Baik Otoritas Palestina dan Hamas menentang aneksasi di Tepi Barat, yang merupakan bagian dari rencana perdamaian yang diumumkan pada Januari oleh Presiden AS Donald Trump.
Inisiatif ini membuka jalan bagi terciptanya negara Palestina pada akhirnya, tetapi pada wilayah yang direduksi dan tanpa tuntutan utama Palestina seperti ibu kota di Yerusalem timur.
Niat Israel untuk terus maju dengan aneksasi telah disambut dengan peringatan dari PBB bahwa tindakan seperti itu kemungkinan akan memicu kekerasan.*