Hidayatullah.com – Badan PBB yang bertugas mengkoordinasikan bantuan kemanusiaan, OCHA, memperingatkan bahwa situasi di Jalur Gaza telah mencapai titik paling kritis sejak perang kembali dimulai.
Hal itu disebabkan ‘Israel’ yang terus melarang pengiriman bantuan, sudah memasuki hari ke 51.
“Saat ini mungkin merupakan situasi kemanusiaan terburuk yang pernah kita lihat sepanjang perang di Gaza,” Jens Laerke, juru bicara OCHA, kepada Anadolu pada Selasa (22/04/2025).
Laerke menegaskan kondisi mengerikan yang dihadapi warga sipil di Gaza, karena tidak ada bantuan kemanusiaan yang memasuki daerah kantong itu selama lebih dari 50 hari dan barang-barang komersial bahkan “lebih lama lagi.”
“Anda dapat melihat kecenderungan yang jelas menuju bencana total,” imbuh Laerke.
Penjajah ‘Israel’ telah menutup penyeberangan Gaza sejak 2 Maret dan memblokir suplai kebutuhan hidup penting meskipun banyak laporan tentang kelaparan.
Tentara ‘Israel’ melanjutkan serangannya di Gaza pada 18 Maret, menghancurkan gencatan senjata dan perjanjian pertukaran tahanan pada 19 Januari.
Zionis telah membunuh lebih dari 51.200 warga Palestina di daerah kantong itu sejak Oktober 2023, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak.
Pada November lalu, Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
‘Israel’ juga menghadapi kasus genosida di Pengadilan Internasional.*