Hidayatullah.com — Melihat wajahnya yang bersih, tak percaya kalau dia mantan penjahat. Penjahat kelas kakap. Pernah dipenjara 7 kali dan pecandu narkoba 2 tahun. Kini ia menjadi guru pendidikan agama Islam di sebuah sekolah di Solo.
Nama aslinya Sri Mulyono, lebih populer dipanggil Ustad Jabrix. Dulu pada masa kecil rambutnya kaku dan berdiri ke atas, karena itu ia dipanggil jabrix. “Akhirnya panggilan itu terbawa sampai sekarang,” katanya kepada Hidayatullah.com saat ditemui di sebuah masjid di Solo beberapa waktu lalu.
Di masjid di tengah kampung itulah, ustadz Jabrix bercerita masa lalunya yang kelam. “Ini gara-gara salah idola,” katanya. Saat remaja ia sangat mengidolakan Mick Jagger, penyanyi rock dari grup legendaris The Rolling Stones, Inggris.
Ingin berpenampilan seperti idolanya, sayangnya Jabrix berasal dari keluarga miskin. Hati ingin memeluk gunung, apa daya tangan tak sampai, Bait sebuah lagu tempo dulu ini cocok untuk menggambarkan keadaan Jabrix. Akibatnya, ia masuk penjara. “Karena saya mencuri sepeda untuk memenuhi gaya hidup saya,” katanya.
Penjara ternyata tak membuat ia kapok. Malah ketrampilan mencurinya meningkat karena dipenjara ia bertemu-temu dengan para penjahat. “Di situ saya belajar,” ujarnya.
Keluar dari penjara “karir” nya meningkat dratis. Bertahun-tahun ia malang melintang di dalam dunia kejahatan. Terakhir ia bergabung dengan kelompok perampok kelas kakap Selamet Gundul. Inilah geng penjahat yang paling dicari polisi seluruh Indonesia.
Seperti kata pepatah, sepandai-pandainya tupai melompat akhirnya jatuh juga. Begitulah yang terjadi pada Jabrix. Akhitnya ia tertangkap dan masuk penjara lagi untuk yang ketujuh kalinya.
Ada hikmah di balik hotel prodeo itu. Sebagai sarana pembinaan para napi, di penjara dilatih musik. Dari sinilah kemudian terbentuk band music dimana Jabrix menjadi vokalisnya. Talentanya terus terasah. Saat bebas dari penjara, Jabrix tak lagi menjadi perampok, melainkan terus menyanyi dari panggung ke panggung.
Mental Jabrix ternyata belum kuat. Glamour dunia panggung membuainya hingga akhirnya ia terjerat narkoba selama dua tahun. Hasil menyanyinya tak mencukupi lagi untuk membeli obat jahanam itu. “Sampai-sampai rumah orang tua saya jual,” katanya.
Perjalanan hidup manusia sering tak bisa ditebak. Jabrix yang semula hidup dalam dunia yang hitam pekat, kini justru menjadi guru pendidikan agama Islam di sebuah sekolah di Solo. Bagaimana itu bisa terjadi? Simak kisah taubat Sri Mulyono dalam Dulu Penjahat 7 Kali Masuk Penjara, Kini Guru Agama Islam