DI ZAMAN moderen seperti sekarang ini, tak sedikit remaja terseret ke dalam lubang perilaku yang jauh akibat pergaulan dan lingkungan yang tak baik. Tapi di Mesir, ada banyak anak-anak muda, mereka tidak peduli dengan hiruk pikuk zaman. Mereka mengikuti majmu’ah (perkumpulan) di bawah bimbingan seorang ulama dan Syeikh.
Mereka tidak tinggal di satu rumah atau asrama, namun masing-masing tinggal bersama orangtuanya. Syeikh mereka sesekali ikut kumpul dan memberikan pengarahan.
Kegiatan mereka yang sangat mengagumkan adalah setiap satu minggu sekali, yaitu pada hari Kamis mengadakan ifthar jama’i (buka puasa bersama) dan setiap hari Senin dan Kamis, mereka puasa sunnah.
Untuk hari Kamis, mereka buka bersama di satu tempat yang sudah disepakati bersama. Namun untuk hari Seninnya, buka puasa di rumah masing-masing. Seperti yang disampaikan Ketua Majmu’ah Syeikh Abdurrahman, Ali yang masih duduk di kelas II (dua) SMA.
“Setiap hari Kamis, kami buka bersama. Kadang di basement, kadang di taman, sesuai kesepakatan,” ujarnya kepada hidayatullah.com.
Penulis pernah diundang buka bersama oleh majmu’ah Syeikh Abdurrahman. Menu buka bersama mereka cukup mewah. Ada beberapa oarangtua dari mereka yang bersedekah kepada mereka setiap minggunya.
Disamping itu juga, banyak diantara mereka yang membawa makanan. Kalaupun tidak ada yang bersedekah, mereka tetap punya anggaran untuk buka bersama dari hasil uang iuran mereka setiap bulannya.
Setiap bulannya mereka iuran 20 pounds atau sekitar Rp 33.000; untuk membeli menu makanan buka bersama.
“Biasanya setiap minggunya ada orangtua teman kami yang bersedekah untuk buka puasa. Tapi selain itu kami juga iuran, perorangnya 20 pounds perbulan. Itu untuk antisipasi jika tidak ada yang ngasih bukaan. Kalau ada yang ngasih, maka uangnya bisa kami belikan untuk menu tambahan,” papar Ali.
Jumlah mereka sekitar 25 anak, mulai dari Sekolah Dasar (SD) sampai Sekolah Menengah Atas (SMA). Setiap hari Kamis mereka berkumpul untuk buka puasa.
Ketika semuanya hadir, suasanya sangat ramai penuh canda tawa menjelang buka dan usai buka.
“Majmu’ah kami terdiri dari 25an anak, ada yang SD, SMP dan SMA. Kalau kami hadir semua, suasana di tempat buka sangat ramai, karena kami bertemu seminggu sekali,” cerita Ali kepada hidayatullah.com lagi.
Sebelum buka bersama, mereka sholat maghrib berjamaah di satu masjid lalu menuju tempat buka bersama.
Setelah selesai buka bersama, mereka bersama-sama shalat Isya’ berjamaah di masjid. Kemudian mereka mengadakan kegiatan yang amat mereka senangi, yaitu main bola. Mereka main bola sampai larut malam.
Sebagaimana diketahui, malam Jum’at adalah malam liburan atau hari libur nasional di Mesir.
“Setelah buka puasa, kami main bola sampai larut malam. Malam Jum’at adalah malam liburan kami, malam di mana kami bergadang. Ini adalah momen bagi kami untuk berkumpul,” papar Ali.
Indahnya pertemanan yang berdasarkan mencari ridha Allah. Selain berkumpul untuk buka bersama, juga untuk menjalin tali silaturamin dan olah raga. Teman yang baik adalah teman yang senantiasa mengingatkan kita kepada Allah. Semoga majmu’ah ini terus bisa memotivasi puasa Senin-Kamis.*/M. Jundi Iskandar (Mesir)