Hidayatullah.com—Tak semua orang suka dengan pertemuan tokoh dan partai berbasis Islam di rumah pengusaha Hasyim Ning, Jalan Cikini Raya 24 Kamis (17/04/2014) malam.
Politisi PDI Perjuangan, Fahmi Habsy menilai, pertemuan elit sejumlah parpol Islam dan ormas Islam yang digagas Tim Pelaksana Koalisi Politik Islam itu dinilai hanya akal-akalan dan tidak menjaga kepentingan kelompok Islam.
“Itu hanya akal-akalan Amien Rais dalam konteks koalisi untuk meningkatkan posisi tawar bagi-bagi kursi menteri dalam pemerintahan mendatang,” kata politisi PDI Perjuangan, Fahmi Habcy, dikutip Rakyat Merdeka Online (RMO), Jumat, (18/04/2014).
Fahmi menegaskan, umat Islam yang jumlah 85 persen merupakan pemegang saham terbesar Indonesia. Jadi sejatinya menyelamatkan dan memperbaiki kesejahteraan Indonesia berarti memperbaiki kesejahteraan umat Islam di Indonesia, dan juga umat beragama yang lain.
“Siapa yang terlibat menyusahkan rakyat Indonesia, sejatinya menyusahkan umat Islam dan umat beragama yang lain. Tanpa harus sesumbar bahwa dalam Pilpres ini diperlukan koalisi parpol Islam untuk menjaga kepentingan umat Islam,” kata Fahmi.
Meski demikian ia juga menganggap sah saja pertemuan tersebut.
Sebagaimana diketahui, sejumlah tokoh ormas dan partai Islam termasuk Mantan Ketua MPR RI, Dr Amien Rais, Ketua MUI Pusat, KH Cholil Ridwan, dan H Amidhan, Sekjen Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) Pusat, Bachtiar Nasir. Beberapa tokoh partai seperti Presiden PKS, Anis Matta didampingi Fahri Hamzah dan belakangan juga datang Dr Hidayat Nur Wahid, Azwar Abu Bakar (PAN), dan wakil dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ikut hadir dalam permuan Kamis malam.
Kepada para wartawan sebelum memasuki ruangan, Amien Rais mengatakan, kehadirannya ini untuk kepentingan seluruh masyarakat, yang dinamakan Poros Tengah untuk semua atau yang dia sebut “Porong Indonesia Raya”.
Meski demikian, masyarakat tak perlu takut dengan istilah Poros Tengah karena menurutnya kehadirannya ini untuk semua kalangan.*