Hidayatullah.com–Pejabat kesehatan di Pusat Pengendalian Penyakit Amerika Serikat memperkirakan bahwa seluruh negara bagian tahun 2020 mungkin akan melarang rokok di semua tempat tertutup, termasuk restoran, bar dan gedung-gedung swasta.
Menurut laporan Centers for Disease Control (CDC) yang dirilis pada 22/4, setiap tahun diperkirakan 46.000 kematian akibat penyakit jantung dan 3.400 akibat kanker paru-paru terjadi di Amerika Serikat di kalangan orang dewasa yang tidak merokok.
“Melarang sama sekali merokok di semua tempat umum dan tempat bekerja adalah satu-satunya cara untuk memberikan perlindungan penuh kepada bukan perokok dari menjadi korban sebagai perokok pasif,” kata Ursula Bauer, direktur CDC.
Perkiraan CDC bahwa negara AS akan terbebas dari rokok tahun 2020 itu didasarkan pada angka rata-rata negara bagian yang telah menerapkan peraturan bebas rokok. Hanya dalam waktu 10 tahun terakhir, sebanyak 25 negara bagian dan District of Columbia telah menerapkan peraturan tersebut.
Delaware tercatat sebagai negara bagian pertama yang menerapkan larangan merokok secara komprehensif sejak tahun 2002, di mana selain tempat publik, wilayah privat seperti tempat kerja, restoran dan bar juga harus bebas rokok.
California sejak tahun 1994 menerapkan larangan serupa, dengan pengecualian pegawai dapat merokok di ruangan khusus.
Larangan rokok di restoran-restoran Utah berlaku sejak 1995. Tapi merokok masih diperbolehkan di tempat kerja dan bar hingga tahun 2009.
Tahun 1990 masyarakat di San Luis Obispo, California menjadi yang pertama kali menerapkan larangan merokok di bar. Di tahun 1990-an larangan merokok di bar menurut CDC hanya terbatas pada komunitas-komunitas masyarakat tertentu di California dan Massachusetts.
Meskipun trennya sedang naik, larangan merokok di restoran, bar dan tempat kerja tidak banyak diadopsi oleh negara bagian di wilayah selatan Amerika. Namun, beberapa komunitas berinisiatif menerapkan peraturan larangan merokok secara komprehensif di lingkungan mereka sendiri.*