Hidayatullah.com—Sekitar satu dari enam kasus kematian bayi secara tiba-tiba kemungkinan berkaitan erat dengan kebiasaan ibunya mengkonsumsi minuman beralkohol selama atau setelah kehamilan. Begitu menurut studi terbaru di Australia.
Peneliti menemukan, kematian para bayi yang mendadak itu kemungkinan disebabkan oleh kandungan yang terpapar alkohol, serta kondisi berbahaya bagi bayi setalah dilahirkan akibat kebiasaan ibunya menenggak minuman keras.
“Moral dari cerita ini adalah orangtua harus berhati-hati dengan kebiasaannya minum alkohol, tertutama jika dia orangtua tunggal sebab tidak ada orangtua satunya yang akan membantunya,” kata David Phillips, profesor di Universitas California, San Diego, yang pernah meneliti hubungan minuman keras dengan kematian bayi tetapi dia tidak terlibat dalam penelitian terbaru ini, lapor Reuters Selasa (26/2/2013).
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mendefinisikan sindrom kematian mendadak bayi (SIDS) sebagai kematian anak di bawah usia satu tahun tanpa sebab yang jelas.
Di Amerika saja, setiap tahunya kira-kira 4.500 kematian bayi terkategori sebagai kasus SIDS, kata CDC.
Sebelumnya peneliti sudah menyelidiki hubungan SIDS dengan kebiasaan merokok orangtua. Namun, belum ada peneliti yang menyelidiki lebih lanjut hubungan SIDS dengan kegemaran ibu menenggak minuman beralkohol.
Pada penelitian sebelumnya, peneliti menduga bayi-bayi yang terpapar alkohol saat berada dalam kandungan ibu kemungkinan akan mengalami perkembangan batang otak tidak normal, sehingga bayi nantinya akan memiliki masalah kontrol terhadap organ tubuh seperti pernafasan.
Pada riset terbaru ini, peneliti mengkaji informasi dari 77.895 wanita yang melahirkan antara tahun 1983 dan 2005. Mereka membandingkan kasus SIDS di kalangan ibu pecandu alkohol dengan ibu yang bukan pecandu alkohol.
Secara keseluruhan, 171 kasus SIDS terjadi saat bayi dilahirkan dari 21.841 ibu pecandu alkohol. Sementara di kalangan 56.054 ibu bukan pecandu alkohol hanya terjadi 132 kasus SIDS.
Bayi juga beresiko mengalami SIDS 9 kali lebih tinggi jika ibunya mengkonsumsi minuman beralkohol setelah melahirkan hingga satu tahun ke depan.
Hasi penelitian tersebut dimuat dalam jurnal Pediatrics edisi Senin kemarin.
Dalam penelitian lain yang juga dimuat dalam edisi jurnal yang sama, disebutkan bahwa para dokter dapat menggunakan sebuah perangkat lunak untuk mendeteksi cacat mental pada anak akibat kecanduan alkohol ibunya dengan cara memvisualkan dan memetakan bentuk wajah janin yang tidak normal.*