Hidayatullah.com—Program vaksinasi flu di sekolah-sekolah di Leicestershire, Inggris, mengundang protes setelah diketahui vaksin yang digunakan mengandung gelatin babi.
Leicestershire dan Rutland menjadi bagian dari program percontohan lembaga kesehatan NHS England berupa pemberian vaksin Fluenz kepada 70.000 murid sekolah berusia 4-10 tahun di kedua wilayah itu. Vaksin diberikan lewat semprotan di lubang hidung.
Banyak murid sekolah yang tidak bisa mengkonsumsi produk-produk dari hewan baik karena alasan agama maupun karena mereka vegetarian.
Pejabat kesehatan meminta maaf karena tidak memberitahu orangtua murid mengenai vaksin yang digunakan, lansir BBC Selasa (17/9/2013).
Chris Hassall, kepala sekolah Taylor Road di Leicester yang memiliki siswa Muslim, mengatakan “orangtua berhak untuk mengetahui apa yang terkandung di dalam vaksin.”
“Mengapa kita tidak bisa transparan dan terbuka sehingga orangtua bisa membuat pilihan secara sadar,” kata Hassall.
Pernyataan Hassal itu didukung oleh Suleman Nagdi dari Federation of Muslim Organisations di Leicester.
Menurut Nagdi, penting bagi orangtua murid memiliki kepercayaan terhadap sistem, terlebih karena belum lama ini ada kasus makanan mengandung babi di kantin sekolah di Leicester yang menjual burger halal.
Pemberian vaksin di kedua wilayah itu merupakan latihan bagi praktisi NHS dalam melaksanakan vaksinasi massal yang melibatkan anak-anak dalam jumlah banyak di sekolah-sekolah.
Dr Tim Davies pimpinan konsultan imunisasi NHS di Leicestershire mengatakan, “Setiap program imunisasi harus diterima oleh penduduk setempat.” dan apakah vaksin gelatin babi dapat diterima atau tidak hal itu tergantung siapa yang memandangnya.
Davies juga berdalih, akan tidak praktis apabila seluruh kandungan dalam vaksin didaftar dan diungkapkan ke publik, karena mengandung banyak produk di dalamnya.
Sementara Vegetarian Society bersikukuh setiap orang berhak untuk mengetahui apa yang mereka konsumsi, dan hal itu merupakan masalah serius bagi orang vegetarian yang tidak mengkonsumsi produk hewani, termasuk untuk alasan agama atau budaya.
Saat ditanya apakah vaksin Fluenz mengandung gelatin babi, Davies mengatakan, “Fluenz adalah sebuah vaksin hidup, virus-virusnya perlu terikat dengan sesuatu guna menjadikan vaksin itu bekerja, dan hal terbaik untuk mengikat mereka adalah dengan protein dan salah satu protein terbaik yang digunakan diturunkan dari gelatin.”*