BADAN Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan agar asupan gula tidak melebihi 10% dari total kalori harian, atau kira-kira tidak boleh lebih dari enam sendok per hari. WHO juga menetapkan target pengurangan selanjutnya menjadi 5%.
Namun target tersebut dinilai kurang serius guna mencegah gigi busuk dan masalah-masalah kesehatan lain. Seharusnya, kata peneliti, asupan gula tidak lebih dari 3%.
Karena itu peneliti dari dua perguruan tinggi di Inggris, University College London dan London School of Hygiene and Tropical Medicine menyerukan target pengurangan konsumsi gula yang ditetapkan oleh WHO harus lebih ambisius guna mencegah bahaya kesehatan.
Langkah ini, kata peneliti, seperti dilaporkan BBC, Selasa (16/9/2014), perlu segera ditempuh setelah mempelajari harga yang harus dibayar , baik dari sisi kesehatan maupun keuangan, akibat pembusukan gigi.
Mereka mengatakan, gula merupakan faktor paling penting dalam menyebabkan gigi busuk dan karena faktor itu maka kerusakan gigi adalah ‘penyakit yang sangat mungkin dicegah’.
Penelitian yang diterbitkan di jurnal BMC Public Health menyebutkan, peningkatan asupan gula dari hampir 0% menjadi 5% melipatgandakan prevalensi kerusakan gigi pada anak-anak.
Perawatan masalah gigi menyedot anggaran antara 5% hingga 10% dari total belanja kesehatan di negara-negara maju.*