Hidayatullah.com—Eropa berada dalam siaga tinggi menyusul beberapa negara mendeteksi kasus infeksi cacar monyet sejak hari Rabu. Spanyol mendeteksi 23 kasus potensial sementara Portugal mengkonfirmasi lima kasus dari 20 kasus yang dicurigai.
Semua lima kasus di Portugal melibatkan pria dengan pasien yang dikonfirmasi dalam kondisi stabil. Otoritas Kesehatan Eropa telah memantau setiap wabah penyakit sejak Inggris melaporkan kasus cacar pertamanya pada 7 Mei dan mendeteksi enam lagi di negara itu.
Cacar monyet adalah infeksi virus yang langka dan mirip dengan cacar manusia. Ini pertama kali ditemukan di Republik Demokratik Kongo pada 1970-an.
Jumlah kasus di Afrika Barat telah meningkat dalam dekade terakhir. Gejala termasuk demam, sakit kepala dan ruam kulit mulai dari wajah dan menyebar ke seluruh tubuh.
Inilah yang diketahui para ilmuwan terkait cacar monyet :
- Cacar adalah virus yang menyebabkan gejala demam, sakit kepala dan ruam kulit mulai dari wajah menyebar ke seilih tubuh.
- Terdapat dua galur utama, yaitu galur Kongo dengan angka kematian hingga 10 persen dan galur Afrika Selatan dengan angka kematian 1 persen.
- Kasus di Inggris dilaporkan sebagai strain Afrika Barat.
Menurut Spesialis Kesehatan Masyarakat London School of Hygiene dan Tropical Medicine Jimmy Whitworth, secara historis, ada sangat sedikit kasus yang diekspor dan itu terjadi hanya delapan kali sebelum tahun ini. Dengan demikian, peningkatan kasus cacar monyet di Eropa yang terjadi tahun ini ‘sangat luar biasa’.
Portugal telah mendeteksi lima kasus yang dikonfirmasi sementara Spanyol memiliki 23 kasus yang dicurigai. Kedua negara belum pernah melaporkan kasus cacar sebelumnya.
Penularan
Virus ini menyebar melalui kontak dekat, baik dari inang hewan, atau lebih jarang, antar manusia. Ini pertama kali ditemukan pada monyet sekitar tahun 1958, menghasilkan nama ‘Cacar Monyet’, meskipun tikus sekarang dilihat sebagai sumber utama penularan.
Wabah di Inggris membingungkan para ahli dan ilmuwan karena sembilan kasus pada 18 Mei tidak ada hubungannya satu sama lain. Hanya kasus pertama yang dilaporkan pada 6 Mei yang terjadi di Nigeria baru-baru ini.
Karena itu, para ahli memperingatkan penularan yang lebih luas jika kasus tidak dilaporkan. Peringatan Badan Keamanan Kesehatan Inggris juga menekankan bahwa kasus-kasus baru-baru ini sebagian besar di antara pria yang mengidentifikasi diri mereka sebagai gay, biseksual atau terlibat dalam hubungan sesama jenis, dan menyarankan kelompok itu untuk waspada.
Para ilmuwan sekarang akan memilah urutan virus untuk melihat apakah ada hubungan di antara mereka, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan minggu ini.
Kenapa sekarang?
Salah satu skenario yang mungkin menjadi kontributor di balik peningkatan kasus adalah peningkatan perjalanan setelah larangan Covid-19 dicabut. Whitworth menjelaskan teorinya, karena perjalanan internasional sekarang diizinkan lagi, itu menyebabkan sebagian besar kasus di Afrika Barat dan Tengah menyebar ke negara lain.
Cacar monyet membuat ahli virologi sangat waspada karena termasuk dalam keluarga cacar, bahkan jika itu menyebabkan rasa sakit yang tidak terlalu serius. Cacar dihilangkan melalui vaksinasi pada tahun 1980, dan suntikan dihentikan.
Tetapi, karena vaksinasi juga melindungi terhadap cacar, penghentian kampanye telah menyebabkan lonjakan kasus, menurut Anne Rimoin, seorang profesor epidemiologi di University of California, Los Angeles (UCLA). Namun, para ahli mengimbau masyarakat untuk tidak panik.
“Ini tidak akan menyebabkan wabah nasional seperti dalam kasus Covid-19 tetapi ini adalah wabah serius yang membawa penyakit serius, jadi kita harus menanganinya dengan serius,” kata Whitworth.*