Hidayatullah.com—Lebih dari sepertiga orang dewasa di seluruh dunia memiliki akses internet di rumahnya pada tahun 2011, menunjukkan trend kenaikan tetap setiap tahunnya, demikian menurut survei global yang dirilis hari Senin (14/1/2013).
Hasil survei yang dilakukan Gallup di 148 negara dan kawasan menunjukkan, tigapuluh dua persen orang dewasa di seluruh dunia tahun 2011 memiliki akses internet, naik dari 29% di tahun 2010 dan 25% di tahun 2009, tulis Xinhua.
Di 48 negara dan kawasan yang disurvei tahun 2011, separuh atau lebih orang dewasa dilaporkan memiliki akses internet di rumahnya. Di 23 negara dan kawasan, rata-rata akses internet rumahan sebesar 80% atau lebih.
Swedia dan Singapura menjadi negara dengan akses internet rumahan tertinggi, yaitu mencapai 93 persen. Diikuti oleh Denmark dan Belanda, di mana lebih dari 9/10 rumah memiliki akses internet.
Amerika Serikat yang dinyatakan sebagai negara dengan kekuatan ekonomi terbesar, ternyata hanya duduk di peringat ke-23 negara dengan akses internet rumah tertinggi di dunia, yaitu 80%. Sementara Jepang dan Jerman yang masing-masing merupakan negara terkuat ke-3 dan ke-4 dalam hal ekonomi, akses internet rumahnya hanya 73% dan 77%.
Di kalangan negara yang sedang naik perekonomiannya, Rusia memiliki rata-rata akses internet rumah tertinggi, yaitu 51%, diikuti oleh Brazil 40% dan China 34%.
Afrika Selatan dan India menduduki peringkat terbawah dengan 16% dan 3%.
Burundi, Guinea, Mali dan Madagaskar, rata-rata akses internet rumahannya kurang dari 1 persen. Togo, Burkina Faso, Rwanda, Republik Demokratik Kongo, Republik Afrika Tengah, Niger dan Kamboja rata-rata akses internet rumahannya hanya 1 persen.
Dalam laporannya Gallup mengatakan, pembangunan ekonomi menjadi kunci perluasan akses internet rumahan di seluruh dunia. Akses internet dari rumah itu memiliki implikasi pada penguatan ekonomi, peningkatan pendidikan generasi muda, peningkatan produktivitas pekerja, serta partisipasi warga negara.
Telepon pintar diyakini membantu mengisi ketimpangan akses internet di banyak negara, yang juga akan semakin meningkat penggunaannya di seluruh dunia.*