PENYAKIT hepatitis C merupakan penderitaan kesehatan paling serius di Mesir. Jutaan warga Mesir memiliki penyakit tersebut, sedangkan obat-obatam yang ada masih belum mampu mengatasinya.
Seorang anggota tim peneliti Mesir hari Rabu (18/6/2014) menyatakan telah mengembangkan satu ‘mesin’ untuk mengobati hepatitis C dan berjanji akan melakukan pengobatan terhadap 10.000 orang tahun ini.
“Tim ini sedang mempersiapkan untuk menerima pasien dari berbagai rumah sakit militer mulai akhir bulan ini sehingga mereka dapat diobati dengan mesin,” kata anggota tim, Ahmed Moenis Anadolu.
Ketika tim itu mengumumkan keberadaan ‘mesin’ tersebut pada bulan Februari lalu, berbagai reaksi bermunculan mulai dari ketidakpercayaan sampai menyebutan sebagai kabar bohong.
Hepatitis C merupakan penderitaan kesehatan paling serius di Mesir. Jutaan warga Mesir menderita penyakit tersebut, sedangkan obat-obatan yang ada masih belum mampu mengatasinya.
Sejak pengumuman tentang ‘mesin’ itu, yang dikatakan bisa mendeteksi dan menyembuhkan penyakit tersebut, ‘mesin’ tim peneliti tersebut telah diminati oleh militer Mesir.
Anggota tim mengatakan, mereka telah bereksperimen dengan ‘mesin’ tersebut selama 15 tahun terakhir.
Moenis, seorang profesor di Universitas Ain Shams Mesir, mengatakan, sebanyak 41.000 pasien sejauh ini telah menerima pengobatan.
Dia menambahkan, dibutuhkan antara 21 dan 28 hari untuk mengobati setiap pasien. Pihaknya mampu mengobati 10.000 pasien pada akhir tahun ini.
Anggota tim, kata dia, berusaha tidak mempatenkan perangkat pengobatan.
“Seluruh dunia tahu kita akan mengobati orang-orang Mesir dengan mesin,” kata Moenis.
Dari 26-29 Juni, anggota tim akan melakukan konferensi internasional di China mengkaji virus dan mikroba.
Moenis berkata, anggota tim juga akan memberikan presentasi tentang ‘mesin’ baru pada acara tersebut, yang akan dihadiri oleh perwakilan dari 140 negara.
“Ini akan menjadi semacam pengakuan internasional terhadap mesin tersebut,” tegasnya, dilansir World Bulletin (18/6/2014).
Ahli lainnya mengatakan, mesin walaupun dapat mendeteksi hepatitis C, tetapi pasien harus menjalani pengobatan yang ketat untuk waktu yang lama pasca-perawatan guna menentukan peluang pemulihan mereka.
“Pasien mungkin untuk sementara bisa disembuhkan,” Alaa Ismail, mantan Kepala National Liver Institute di Mesir. “Tapi gejala penyakit lain bisa muncul kemudian.”*