Tak terasa, dalam beberapa bulan lagi seluruh umat muslim dunia akan kembali melaksanakan ibadah puasa Ramadhan. Puasa ramadhan sendiri merupakan salah satu ibadah puasa yang diwajibkan oleh Allah SWT. Dalam menjalankannya, ada satu hal yang tidak boleh kita lewatkan yakni membaca niat puasa ramadhan.
Niat berarti sebuah keinginan seseorang yang ingin mengerjakan sesuatu, baik karena perintah Allah SWT maupun yang lain. Perihal beribadah kepada Allah, telah dijelaskan dalam hadis bahwa “perbuatan (ibadah) hanya sah dengan niat dan setiap orang akan mendapatkan imbalan (pahala) sesuai dengan niatnya. (HR. Bukhori Muslim).
Niat Puasa Ramadhan yang Benar Beserta Artinya
Dalam menjalankan puasa ramadhan, salah satu hal yang wajib dilakukan oleh seluruh umat muslim adalah melakukan niat. Niat sendiri merupakan salah satu penegas dari sebuah ibadah yang ingin kita tunaikan. Lantas bagaimana niat puasa ramadhan yang benar sesuai dengan syariat islam? Berikut bacaan niat puasa ramadhan dalam bahasa latin beserta artinya.
Niat Puasa Ramadhan :
“Nawaitu Sauma Ghadin an’adai fardi syahri ramadhana hadzihisanati lillahita’ala”
Artinya : “Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan fardhu di bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah ta’ala”.
Memahami Hukum Niat Puasa Ramadhan yang Belum Kita Ketahui Secara Pasti
Niat merupakan sesuatu penegas status fardhu dari puasa ramadhan, yang menunjukan kejelasan adanya ibadah. Dan bukan hanya sekadar kehendak untuk menunaikannya. Seperti dalam hadits yang Rasulullah SAW bersabda, “sesungguhnya semua perbuatan ibadah harus dengan niat, dan setiap orang tergantung kepada niatnya”. (HR. Al-Bukhori).
Lafal niat puasa ramadhan juga harus dibaca pada malam hari menjelang terbit fajar, atau sebelum masuk waktu puasa di waktu shubuh. Jika niat puasa ramadhan dibaca selepas terbit fajar dan tidak ada unsur kesengajaan. Maka ibadah puasa bisa dianggap tidak sah. Maksud dari unsur ketidak sengajaan tersebut adalah, lupa tidak membaca niat puasa pada waktunya.
Sebab dasar dari perintah membaca niat puasa ramadhan di waktu malam hari hingga menjelang terbit fajar. Seperti sabda Rasulullah sebagai berikut. “Siapa saja yang tidak berniat puasa pada malam hari sebelum fajar maka tidak ada puasa bagianya”. (HR. Ahmad, Abu Dawud dan Ibnu Majah).
Hukum Sahur Setelah Membaca Niat Puasa Ramadhan
Setelah melafalkan niat puasa ramadhan, seluruh umat muslim yang ingin menunaikan ibadah puasa disunnahkan untuk melaksanakan makan sahur. Diketahui dari hadis Rasulullah yang diriwayatkan dari Anas bin Malik berikut ini: “Sahurlah kalian semua. Sesungguhnya sahur itu mengandung keberkahan”. (HR Bukhari: 1923).
Sahur sangat dianjurkan agar seluruh umat muslim dapat mempersiapkan diri untuk lebih kuat saat menjalankan puasa. Oleh karena itulah kenapa sahur termasuk sebagai sunnah puasa yang dilakukan tepat pada sepertiga malam terakhir. Tepatnya menjelang masuknya waktu puasa, atau terbitnya fajar di waktu shubuh.
Keutamaan dalam mengakhiri sahur juga telah sesuai dengan hadis bahwa Rasulullah bersabda “Tidak akan hilang sifat kebaikan pada diri manusia , selama ia mengakhirkan sahur dan menyegerakan berbuka puasa”. (HR Ahmad). Artinya semakin dekat dengan waktu shubuh, maka sahur yang dilangsungkan juga akan semakin lebih baik.
Karena sahur secara bahasa merupakan akhir waktu malam, dan karena diakhirkan pada waktu menjelang shubuh atau dekat dengan waktu shubuh. Maka keutamaan waktu sahur ialah seperenam akhir malam tersebut. Walaupun termasuk hal yang sunnah untuk dilakukan, namun akan lebih baik jika dilaksanakan sesuai dengan yang dianjurkan.
7 Keutamaan Menjalankan Puasa di Bulan Ramadhan
Bulan ramadhan merupakan bulan penuh berkah bagi seluruh umat islam. Bulan ini memiliki banyak keistimewaan, karena umat muslim akan berlumba-lomba untuk mendapatkan pahala dan ridho dari Allah SWT, sesuai dengan apa yang telah dijanjikan. Ramadhan sebagai bulan yang diwajibkan untuk menjalankan ibadah puasa, karena termasuk bagian dari rukun islam.
Ibadah puasa juga salah satu ibadah terlama, karena dilaksanakan dalam satu bulan penuh menjelang hari kemenangan. Terdapat berbagai macam keistimewaan di bulan yang penuh ampunan ini. Karena ramadhan juga menjadi bulan yang harus dijalani umat islam untuk menuju hari kemenangan. Lantas apa saja keistimewaan di bulan Ramadhan? Simak informasinya di sini
- Bulan Diturunkannya Kitab Alquran
Allah SWT memuji bulan ramadhan, karena bulan ini telah Allah pilih sebagai bulan tepat diturunkan kitab Al-Quran. Sebagaimana pula pada bulan Ramadhan ini Allah juga telah menurunkan kitab lain, yaitu ilahiyah kepada para Nabi ‘alaihimussalam’. Hal inilah yang menjadikan bulan ramadhan lebih istimewa dari bulan-bulan lainnya.
- Bulan Dimana Setan Dibelenggu
Keutamaan lain bulan ramadhan adalah dibelenggunya setan, ditutupnya pintu neraka, dan dibukanya pintu surga. Hal ini telah dijelaskan pada sabda Rasulullah sebagai berikut: “Apabila Ramadhan tiba, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan setan pun dibelenggu”. (HR Bukhari dan Muslim).
- Malam Lailatul Qadar, Malam yang Lebih Baik Dari Seribu Bulan
Keutamaan bulan ramadhan juga terdapat pada malam lailatul qadar pada sepuluh malam puasa terakhir di waktu ganjil. Malam lailatul qadar merupakan malam kemuliaan, sebagai waktu diturunkannya Al-Quran. Allah menurunkan kitab Al-Quran di bulan Ramadhan tepatnya di waktu malam lailatul qadar. Sesuai yang dijelaskan pada QS Al-Qadr ayat 1-3.
- Waktu diKabulkannya Doa
Ramadhan juga menjadi waktu utama untuk berdoa, karena bulan ramadhan menjadi bulan dikabulkannya doa. Rasulullah bersabda “Tiga orang yang doanya tidak tertolak: orang yang berpuasa sampai ia berbuka puasa, pemimpin yang adil, dan doa orang yang dizholimi”. Hadis ini menjelaskan bagi siapa saja yang dalam keadaan perpuasa untuk berdoa. Demi keperluan akhirat dan dunianya.
- Bulan yang Penuh Dengan Syafaat
Banyak sekali amalan-amalan yang dianjurkan di bulan ramadhan. Diantaranya puasa, sholat tarawih, tadarus, dan masih ada banyak lagi amalan yang lain. Keutamaan ini menjadikan bulan ramadhan penuh dengan syafaat.
- Bulan yang Penuh Dengan Ampunan
Bulan Ramadhan juga menjadi bulan yang penuh dengan ampunan. Sesuai dengan sabda Rasulullah SAW “Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan karena iman dan ihtisab, maka akan diampuni dosa-dosanya yang lalu”. (HR Bukhari dan Muslim).
- Bulan Berlimpahnya Pahala
Dalam sabda Rasulullah menjelaskan tentang pahala puasa sebulan yang sama dengan sepuluh bulan. Beliau juga menjelaskan bahwa puasa 6 hari sesudah id atau syawal, maka nilainya sama dengan puasa sempurna selama setahun.
Itulah niat puasa ramadhan lengkap dengan keutamaan menjalankan puasa di bulan ramadhan. Sebagai umat muslim, kita diwajibkan untuk menjalankan puasa ramadhan. Karena Allah telah menjanjikan ampunan dosa, pahala, dan juga kemuliaan bagi siapa saja yang menjalankannya. Amalan-amalan tersebut tak lain juga untuk menjauhkan kita dari api neraka.
Untuk mendapatkan seputar informasi keagamaan maupun yang lain, Anda bisa mengeceknya pada website kami di Hidayatullah.com. Karena kami disini akan selalu menyajikan informasi terbaik dan aktual. Segera cek informasi selebihnya di link tersebut.