IMAM AS SYAFI’I rahimahullah Ta’ala pernah diuji dengan sakit bawasir, yang terus-menerus mengucurkan darah siang dan malam, hingga ketika beliau duduk darah terus menetes, sampai suatu saat beliau menyatakan,”Ya Allah jika dengan ujian ini Engkau ridha, maka tambahkan sakit ini padaku”.
Pernyataan Imam As Syaf’i tersebut akhirnya sampai ke telinga guru beliau Muslim bin Khalid Az Zanji dan beliau pun menyampaikan,”Apa ini wahai Muhammad? Mintalah kepada Allah kesembuhan. Sesungguhnya engkau dan aku bukanlah rijalul bala”. (Tanbih Al Mughtarrin, hal. 18)
Dari kisah diatas, diketahui betapa besarnya kesabaran para ulama ketika mereka tertimpa cobaan. Bahkan mereka rela dengan rasa sakit jika dengan hal itu Allah meridhai. Kisah di atas juga mencerminkan betapa para ulama memiliki sifat tawadhu’ dan mereka merasa tidak layak masuk golongan rijalul bala’, yakni orang-orang yang terus-menerus memperoleh ujian Allah namun tetap bersabar dengan ujian itu sebagaimana yang terjadi pada para nabi dan rasul.