MUHAMMAD BIN SHALIH suatu saat mengunjungi Hammad bin Salamah di rumah beliau. Muhammad Bin Shalih melihat Hammad duduk di atas sebuah tikar dan membaca Al Qur`an. Di waktu bersamaan datanglah Muhammad bin Sulaiman, penguasa di waktu itu. Kemudian ia menyampaikan kepada Hammad bin Salamah,”Jika aku melihatmu, maka aku merasa takut”. Kemudian Hammad pun menjawab,”Karena Rasulullah Shalallahhu Alaihi Wasallam bersabda,’Sesungguhnya seorang alim jika dengan ilmunya ia menginginkan ridha Allah, maka Allah menjadikan ia berwibawa bagi segala sesuatu. Namun jika ia ingin mengumpulkan kekayaan maka Allah menjadikan segala sesuatu berwibawa baginya’”. (HR. Abu As Syaikh)
Kemudian Muhammad bin Sulaiman menyodorkan 40 ribu dirham untuk Hammad dan menyampaikan,”Ambillah ini untuk membantu kehidupanmu”. Hammad pun menjawab,”Kembalikan saja ia kepada orang-orang yang engkau dzalimi”. Muhammad bin Sulaiman pun membalas,”Demi Allah, aku tidak memberi untukmu kecuali dari harta warisan”. Hammad lalu menjawab,”Aku tidak membutuhkannya”. Muhammad bin Sulaiman belum menyerah,”Engkau bisa menerima dan engkau sedekahkan”. Hammad pun menjawab,”Meski aku bakal membagikannya dengan adil namun, jika ada yang tidak memperoleh rizki darinya dia akan menuduh aku tidak berbuat pilih kasih, hingga ia terjerumus dalam dosa, maka jauhkan dirham itu dariku”. (Ihya’ Ulmuddin, 5/902)