SYEIKH AL ISLAM ZAKARIYA AL ANSHARI didatangi seorang syarif (keturunan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam) dan berkata,”Wahai tuanku, sorbanku telah diambil orang tadi malam, berikanlah aku uang untuk membelinya.”
Saat itu, Syeikh Zakariya Al Anshari pun memberikan sejumlah uang, namun sang syarif mengembalikan uang itu, dan Syeikh Zakariya menerima kambali uangnya.
Syeikh Abdul Wahhab Asy Sya’rani murid Syeikh Zakariya pun menympaikan kepada sang guru,”Uang itu tidak cukup untuk membeli sorban.”
Syeikh Zakariya pun menjawab,”Yang saya tidak kehendaki adalah, syarif itu datang saat ada banyak orang, sedangkan Allah telah memberikan kepadaku kecintaan untuk bersedekah secara tersembunyi. Kalau sekiranya waktu itu tidak ada orang, maka aku akan memberikan kepadanya uang yang cukup untuk membeli sorban atau yang lebih banyak dari itu, demi kakeknya, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.”
Setelah kejadian itu, Syeikh Abdul Wahhab Asy Sya’rani pun bertemu dengan sang syarif, lalu ia pun menyampaikan kepada sang syarif perihal apa yang dilakukan gurunya, Syaikh Zakariya Al Anshari.
Sang syarif pun berkata,”Sesungguhnya Syeikh telah mengirim untukku sorban pada malam harinya. Inilah dia, ada di atas kepalaku.” (Lawaqih Al Anwar Al Qudsiyyah, hal.147)