ABU IQAL ULWAN BIN HASAN seorang anak bangsawan yang memilih hidup dalam keadaan zuhud dan menjadi ahli ibadah.
Sebelumnya Abu Iqal adalah seorang yang gemar bergabung dengan pesta para wanita di kalangan bangsawan, dimana ia menyamar sebagai perempuan dengan mengenakan pakaian perempuan.
Suatu saat, di saat ia bergabung dengan pesta para perempuan bangsawan bersama para budak perempuan mereka, Abu Iqal ikut bergabung dalam pesta itu. Di saat yang sama hilanglah sebuah perhisaan mahal di pesta pernikahan tersebut. Akhirnya, mereka pun menutup pintu dan memeriksa satu persatu wanita yang hadir di pesta itu, hingga akhirnya tinggallah ia dan seorang perempuan yang menunggu giliran untuk diperiksa.
Ketika takut rahasianya terungkap, ia pun berkata,”Ya Allah, kalau Engkau sekirnya menutup aibku pada kesempatan kali ini, aku benar-benar akan bertaubat dan tidak akan mengulanginya.” Sedangkan sebelumnya ia telah bertaubat sebanyak 70 kali, namun ia mengulangi kembali.
Tak lama kemudian, terdengar orang yang berseru,”Bebaskan yang merdeka. Kita telah menemukan perhiasannya!”
Setelah itu, Abu Iqal pun segera keluar dari tempat itu dan pulang ke keluarganya. Kemudian, ia memilih pergi dari istananya perbuatasan luar Afrika dan pesisirnya dan memilih mengabdi kepada Abu Harun Al Andalusi hingga gurunya tersebut wafat, Abu Harun sendiri adalah seorang ahli ibadah yang zuhud. (Ma’alim Al Iman, 2/215)