Kepada Yang Terhormat,
Presiden Republik Indonesia
Bapak H. Joko Widodo
Assalamu ‘alaikum warohmatullahi wa barokatuh
Bapak Presiden yang terhormat, musibah kemarau panjang di bumi Nusantara akibat badai El Nino hingga di akhir bulan Oktober ini belumlah kunjung sirna. Musibah tersebut melahirkan beragam musibah seperti kekeringan, minim bahkan habisnya persediaan air bersih, gagal panen, meluas dan membesarnya api yang membakar hutan, kabut asap, penyakit saluran pernapasan, hingga kematian.
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden – yang juga tokoh Muslim dari Nahdlatul Ulama- , KH. Hasyim Muzadi, telah menyampaikan usul kepada Wakil Presiden, Bapak H. Yusuf Kalla untuk menggelar Sholat Minta Hujan (Sholat Istis’qo) secara nasional – yang didahalui dengan puasa selama tiga hari – yang rencananya akan diikuti para ulama dan pejabat. Bapak H. Jusuf Kalla telah menyetujui gagasan tersebut.
Kita sebagai orang beriman meyakini bahwa semua kejadian yang terjadi di muka bumi ini – hingga jatuhnya tiap lembar daun – baik berupa anugerah maupun musibah, tidak terjadi kecuali atas kehendak Allah – Subhanallahu wa ta’ala -.
Terkait musibah, kita meyakini Allah – Subhanallahu wa ta’ala – lah yang mempunyai kekuasaan untuk menghilangkannya. Kita juga meyakini hanya kepada Allah – Subhanallahu wa ta’ala – lah kita mengadu dan berharap pertologan.
Kita meyakini Allah – Subhanallahu wa ta’ala – lah yang menciptakan dan mengatur El Nino, api dan air hujan. Allah – Subhanallahu wa ta’ala – lah yang berkuasa menentukan kapan memulai, kapan mengakhiri dan dimana lokasinya. Sudah maklum dan dimaklumi bahwa ada lima hal yang bisa – dan mesti – kita lakukan sebagai manusia beriman: berupaya – sebatas kemampuan manusia yang memang serba terbatas -, berdo’a, bersabar, bertawakkal dan ridho atas segala ketentuan-Nya.
Sebagai warga negara Indonesia yang mencintai Tanah Air Tempat Lahir Beta ini, dan mencintai Bapak sebagai saudara seiman serta sebangsa dan setanahair melalui tulisan sederhana ini izinkan kami menyampaikan kontribusi berupa saran-saran bernafaskan religi.
Sebagai pemimpin Muslim dari bangsa Indonesia yang mayoritas Muslim merupakan satu hal yang wajar jika Bapak meneladani Uswatun Hasanah kita yakni Rasulullah – Shallallahu ‘alayhi wa sallam – dalam menyikapi musibah kemarau panjang. Beliau – Shallallahu ‘alayhi wa sallam – sebagai pemimpin bangsa dan negara mengajak warganya kaum Muslimin untuk bersama-sama melaksanakan Sholat Istisqo’, menjadi imam dalam sholat tersebut, menyampaikan khutbah dan memimpin do’a.
Dengan ini kami memohon dengan segala kerendahan hati kepada Bapak berkenan ikut serta mendukung serta mengajak warga Indonesia yang beragama Islam dari berbagai kalangan – serta mengeluarkan instruksi kepada para kepala daerah, menteri, pegawai negeri sipil dan milter – untuk melaksanakan Sholat Istisqo’ di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia selama beberapa waktu dengan harapan Allah – Subhanallahu wa ta’ala – menurunkan hujan di seluruh wilayah Tanah Air.
Selanjutnya kami menghimbau Bapak berkenan memperhatikan beberapa perkara yang mengiringi Sholat Istisqo’.
Pertama, sebelum hari H pelaksanaan Sholat Istisqo’, mohon ajak seluruh bangsa Indonesia untuk memohon ampun dan bertaubat menurut tata cara agama masing-masing atas segala bentuk perbuatan dosa. Serta mengajak seluruh warga Indonesia terutama para pejabat dan pihak-pihak yang terkait untuk terus menerus mengakhiri dan memberantas segala bentuk kemaksiatan, kedzoliman, kesesatan, kemusyrikan dan kemungkaran. Khususnya kepada umat Islam, mohon ajak mereka juga untuk memperbanyak sedekah, bertaqwa, serta mengaplikasikan hukum-hukum agama mereka yang meliputi segala aspek kehidupan.
Kedua, sebelum hari H, mengajak umat Islam yang akan mendirikan Sholat Istisqo’ untuk melaksanakan puasa sunnah selama empat hari berturut-turut, yang mana puasa terakhirnya dilaksanakan pada hari H.
Ketiga, mengajak umat Islam untuk mengenakan pakaian yang sederhana ketika melaksanakan Sholat Istisqo’.
Bapak Presiden yang kami cintai, melalui kitab pedoman hidup kita (Al-Qur’anul Karim) Sang Pencipta dan Pengatur hidup kita – Subhanallahu wa ta’ala – telah memberi petunjuk kepada kita berupa metode Ilahiyah agar Allah – Subhanallahu wa ta’ala – menurunkan hujan, bahkan hujan yang deras, serta yang membawa manfaat.* (BERSAMBUNG)