Oleh: Ali Akbar bin Muhammad bin Aqil
Khutbah I
اَلْحَمْدُ للهْ، اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ عَلَّمَ الْإِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ الْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ الْعَزِيْزُ الْعَلَّامْ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّداً خَيْرَ الْأَنَامِ. اَللَّهُمَّ فَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً تَمْلَأُ الْأَكْوَانَ مِنْ يَوْمِنَا هَذَا إِلَى يَوْمِ الْقِيَامِ، وَهُوَ الَّذِيْ أَنْزَل َ اللهُ اِلَيْهِ الْقُرْآنَ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَان. أمّا بعد فَيَا عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْنِيْ نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ. فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. وقال تعالى في كتابه الكريم، إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Siapa yang tidak terharu dan bahagia saat kita sebagai orang tua melihat anak-anak kita fasih membaca Al-Qur`an. Siapa yang tak senang jika kita melihat buah hati kita, tidak hanya pandai membaca Al-Qur`an, tapi juga mampu menghafalkannya di luar kepala. Terlebih mereka juga mengamalkan isi kandungannya.
Semua itu akan menjadi kegembiraan tiada tara yang mungkin sulit dieja dengan kata dan diungkap dengan kalimat yang paling indah sekali pun. Kita harus bangga menyaksikan anak-anak umat Islam rajin membaca Al-Qur`an, bukan rajin membaca komik. Kita harus bahagia melihat putra dan putri kita pandai baca tulis Al-Qur`an daripada pandai merangkai kata-kata roman picisan yang terkadang membuka pintu pergaulan bebas.
Mengapa kita harus bahagia? Sebab kelak orang tua dari anak yang membaca Al-Qur`an akan diberi mahkota oleh Allah SWT. Rasulullah ﷺ ﷺ bersabda:
مَنْ قَرَأَ الْقُرْآنَ وَعَمِلَ بِمَا فِيهِ أُلْبِسَ وَالِدَاهُ تَاجًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ ضَوْءُهُ أَحْسَنُ مِنْ ضَوْءِ الشَّمْسِ فِي بُيُوتِ الدُّنْيَا لَوْ كَانَ فِيكُمْ فَمَا ظَنُّكُمْ بِاَلَّذِي عَمِلَ بِهَذَا
“Siapa yang membaca Al-Qur`an dan mengamalkannya kelak kedua orang tuanya diberi mahkota oleh Allah, cahayanya lebih bersinar terang dari sinar matahari yang masuk ke rumah-rumah di dunia. Apalagi bagi yang membacanya.” (HR. Abu Dawud).
Hadirin yang Dimuliakan Allah,
Namun sayang seribu sayang, ada orang-orang yang tidak senang melihat anak-anak umat Islam memiliki penampilan yang baik atau good looking dalam bentuk pandai bahasa arab dan menghafal Al-Qur`an. Anak-anak ini juga dituduh sebagai pintu masuk gerakan radikalisme yang bisa berubah menjadi teroris, yang menyusup melalui masjid dengan menjadi imam atau mengasuh halaqah pengajian.
Sungguh miris. Menuduh tanpa bukti terhadap para penghafal Al-Qur`an dan orang-orang yang cakap berbahasa arab, namun diam sejuta bahasa terhadap penyimpangan seksual yang baru-baru ini digrebek di Ibu Kota. Tercatat ada puluhan pria sedang mengadakan pesta gay di sebuah apartemen.
Para penghafal Al-Qur`an justru menjadi sasaran tuduhan, sementara kemorosotan moral dan akhlak dibiarkan begitu saja dengan dalih Hak Asasi Manusia, demokrasi, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, kita tidak perlu terpancing emosi oleh ungkapan-ungkapan nyinyir ini. Kita tetap berusaha istiqamah di jalan yang diridhai Allah SWT, yaitu jalan yang menjadikan Al-Qur`an sebagai pedoman dan panduan dalam kehidupan.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Dalam buku 5 Amalan Penyuci Hati tercantum sejumlah alasan mengapa Al-Qur`an perlu dihafal, meski bukan sebagai suatu kewajiban.
Pertama, karena Al-Qur`an adalah sumber ilmu pengetahuan. Al-Qur`an adalah kitab yang berisi beragam ilmu pengetahuan, seperti pendidikan, ekonomi, politik, seni, budaya, biologi, matematika, astronomi dan kedokteran. Ketika anak-anak kita menghafal Al-Qur`an, berarti otak mereka akan penuh dengan informasi ilmiah darinya.
Kedua, untuk mengangkat kualitas umat. Kita tidak akan mampu mengubah Al-Qur`an tapi dengan membaca bahkan menghafalkannya, maka Al-Qur`an akan mengubah hidup kita menjadi berkualitas. Hafalan Al-Qur`an yang melekat akan menjadikan derajat kita naik di sisi Allah, mulia dan terhormat. Allah SWT berfirman :
لَقَدۡ أَنزَلۡنَآ إِلَيۡكُمۡ كِتَٰبٗا فِيهِ ذِكۡرُكُمۡۚ أَفَلَا تَعۡقِلُونَ
“Sesungguhnya telah Kami turunkan kepada kamu sebuah kitab yang di dalamnya terdapat sebab-sebab kemuliaan bagimu. Maka apakah kamu tiada memahaminya.” (QS. Al-Anbiya` : 10). Rasulullah ﷺ bersabda :
خَيْرَكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ
“Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al-Qur`an dan mengamalkannya.” (HR. Bukhari).
Ketiga, dapat menjauhkan kita dari aktifitas yang tidak bermanfaat. Kita sadari atau tidak, kita sering terjebak dalam perbuatan yang sia-sia, perbuatan yang tidak mendatangkan pahala dan tidak menutup kemungkinan mendatangkan dosa. Di mobil, kereta, bus, pesawat, atau kapal biasanya kita menghabiskan waktu dengan mendengarkan musik, menonton televisi, memandang layar HP yang berisi media sosial atau hal-hal lain yang kurang bemanfaat. Jalan keluar terbaik adalah membaca Al-Qur`an dengan cara hafalan atau dengan mushaf. Bisa juga dengan memutar suara murattal Al-Qur`an.
Keempat, umat Islam perlu menghafal Al-Qur`an karena ia adalah ruh bagi orang-orang yang beriman. Tombo Ati (obat hati) salah satunya adalah membaca Al-Qur`an. Jiwa kita akan terasa gersang jika tidak disiram dengan sumber mata air kemuliaan yaitu Al-Qur`an. Kehidupan yang tidak diwarnai dengan Al-Qur`an, akan membuatnya menjadi liar, tidak terkendali, sehingga kerusakan terjadi di berbagai sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pergaulan bebas, seks bebas, tawuran antar remaja, kriminalitas yang semakin tinggi dari hari ke hari, aurat yang semakin lumrah diumbar begitu saja, atau korupsi yang merajalela, adalah bukti betapa masyarakat kita belum akrab dengan Al-Qur`an. Apakah kita ingin bangsa dan umat ini menjadi rusak karena jauh dari Al-Qur`an? Atau kita ingin agar umat dan bangsa ini menjadi mulia dengan mendekat kepada Al-Qur`an?
Kaum Muslimin yang Berbahagia,
Masih banyak manfaat dari menghafalkan Al-Qur`an. Kiranya empat alasan di atas sudah cukup menjadi pendorong bagi kita khususnya para orang tua untuk tidak ragu memberi semangat anak-anak menjadi penghafal Al-Qur`an. Berapa banyak perguruan tinggi negeri di Tanah Air yang memberikan beasiswa kepada para penghafal. Sebab sudah terbukti bahwa jika kalam Allah saja mampu dijaga dengan baik, maka ia akan lebih mampu menguasai ilmu-ilmu lainnya dengan lebih baik. Karena sumber semua ilmu ada di dalam Al-Qur`an.
Mari ajarkan Al-Qur`an sejak dini kepada keluarga kita. Hiasi dan hidupkan rumah kita dengan tilawah Al-Qur`an. Kalau kita belum mampu, kita titipkan mereka di Taman Pendidikan Al-Qur`an (TPQ) terdekat di rumah kita, atau kita masukkan ke pesantren yang fokus dalam mempelajari Al-Qur`an.
Yakinlah, dengan izin Allah, mereka anak menjadi generasi emas pembangun peradaban yang mulia di masa depan. Kita tidak bisa berharap terlalu banyak dari pemuda yang lebih senang unjuk diri dengan tiktok atau mengikuti ajang-ajang pencarian bakat yang jauh dari nilai-nilai agama. Mari, kita mantapkan niat dan diri kita untuk ambil bagian dalam mengidupkan kehidupan di Negara Pancasila ini dengan nilai-nilai Al-Qur`an.
Khutbah II
لْحَمْدُ للهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا، أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا.
اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ.
عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.
______
Ali Akbar bin Muhammad bin Aqil, Guru Bahasa Arab di Pesantren Daruttauhid Malang, Dosen Bahasa Arab di UIN Maulana Malik Ibrahim, dan Pengampu Mata Kuliah Metode Terjemah di Institut Islam Darul Lughah wad Da`wah, Bangil, Kab, Pasuruan