KISAH inspiratif bisa muncul dari siapa dan mana saja. Di Semarang, Jawa Tengah, tersebutlah seorang Husen Khusaeri. Ia pedagang gilo-gilo, berkeliling menjajakan aneka buah-buahan dan gorengan dengan gerobak dorong.
Cerita tentang Husen ramai diperbincangkan para netizen. Di antaranya dipopulerkan oleh Danang Cahyo Roesdiatmoko melalui akun facebook-nya, Jumat (04/12/2015).
Dalam unggahan fotonya, Danang menulis kisah Husen untuk “diperkenalkan kepada Tuan Setya Novanto”, Ketua DPR RI yang diduga melanggar kode etik terkait kasus “Papa Minta Saham”.
Husen, tulis Danang, merupakan seorang pria yang hidup bersama istri dan dua anaknya. Mereka tinggal di sebuah kontrakan, dengan penghasilan rata-rata Rp 50 ribu per hari.
Tapi, lanjutnya, Husen bukan sosok biasa. Ia berhati emas. Setiap usai shalat Jumat dan shalat Zhuhur tiap hari, ia sedekahkan dagangannya ke jamaah sebuah masjid.
Berdasarkan informasi yang dihimpun hidayatullah.com, pria 40 tahun itu tinggal di Kampung Gergaji 2 RT 9 RW 5, Kelurahan Mugassari, Kecamatan Semarang Selatan. Tempat langganannya bersedekah itu adalah Masjid Istiqomah Gergaji.
“Siang hari, kan, panas sekali, buah segar tentu cocok untuk dibagikan ke para jamaah. Gorengan juga bisa sedikit mengobati lapar,” ujar Husen ditirukan Danang.
Tak pelak, para jamaah, terutama anak-anak, bersukacita menyambut sedekahnya. “Buahnya enak dan selalu segar. Ada semangka, melon, nanas, pepaya,” aku seorang bocah.
Belakangan diketahui, sejumlah orang mengapresiasi cara bersedekah itu. Mereka lantas menitipkan uangnya ke Husen untuk dibelikan buah dan ikut dibagikan gratis kepada jamaah masjid.
“Saya senang ada warga yang menitip sedekah ke saya, karena akan semakin banyak jamaah yang ikut menikmati buah dan gorengan,” ujar Husen masih tutur Danang.
Menariknya, dari hasil menyisihkan keuntungan hariannya, Husen menabung untuk berangkat ke Tanah Suci. “Cita-cita saya suatu ketika nanti ingin berangkat umrah bersama istri,” ujarnya penuh harap.
Cara bersedekah Husen ini, lansir suaramerdeka.com (21/11/2015), sudah dilakoninya sejak sekitar setengah tahun lalu. Sedangkan berjualan gilo-gilo telah dijalaninya sekitar 14 tahun lalu. Menurutnya, dengan bersedekah bisa membuatnya tenang, serta bisa membantu sesama yang membutuhkan makanan.
“Tuan Setya Novanto, bagiku Husen Khusaeri yang miskin lebih pantas dipanggil YANG MULIA ketimbang Anda yang berkuasa dan kaya raya tapi……”*