Hidayatullah.com–Pelecehan agama yang terjadi di UIN Sunan Ampel, Surabaya tidak bisa dilepaskan dari lingkungan kampus.
Hal tersebut didapat dari ruang kelas atau dari diskusi-diskusi yang diikuti mahasiswanya selama perkuliahan.
“Kalau ada asap pasti ada api. Kasus ini tidak ada secara tiba-tiba, tetapi melalui proses proses di lingkungan kampus, bisa dari pemikiran dosen atau dari forum forum diskusi,”ucap Adnin Armas, Peneliti INSISTS kepada hidayatullah.com kemarin.
Jika lingkungan kampus sudah demikian, maka, sambungnya, perlu diadakan pembenahan secara benar.
“Kalau di universitas-universitas Islam ideologinya sudah terjadi seperti ini, mau dibawa kemana mahasiswanya, mereka calon penerus bangsa,”imbuhnya.
Seperti diketahui, akhir Agustus lalu di UIN Sunan Ampel telah terjadi kasus penistaan agama. Dalam kegiatan Orientasi Akademik dan Cinta Almamater (OSCAAR) 2014 Fakultas Ushuluddin tersebut tertulis spanduk “Tuhan Membusuk”.*
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/