Hidayatullah.com–Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta Warga Negara Indonesia (WNI) yang berdomisili di Kazakhstan untuk turut serta mempromosikan Indonesia terutama objek wisata Indonesia kepada warga Kazakhstan. Hal tersebut disampaikan oleh Jusuf Kalla ketika melakukan pertemuan dengan masyarakat Indonesia yang berdomili di Kazakhstan.
“Rakyat Kazakhstan perlu lebih mengenal lagi Indonesia lebih baik dan untuk itu dibutuhkan peran warga RI yang bekerja di Kazakhstan untuk Mempromosikan objek wisata Indonesia yang indah” ungkap Jusuf Kalla pada pertemuan yang dilakukan di sela kunjungan Jusuf Kalla untuk menghadiri KTT OKI bidang IPTEK di Astana Kazakhstan, Sabtu (09/09/2017).
Selain meminta untuk mempromosikan potensi wisata Indonesia, Jusuf Kalla juga mengucapkan terima kasih kepada WNI yang tinggal bekerja di Kazakhstan karena telah menjaga nama baik Indonesia dengan tidak melakukan tindakan yang mencemarkan nama baik bangsa.
Untuk itu Jusuf Kalla berpesan agar hal tersebut selalu dijaga.
Mengingat pentingnya hubungan Indonesia dengan Kazakhstan sebagai sesama Negara Islam, yang penting untuk ditumbuhkan dalam pergaulan internsional.
“Saya mengucapkan terima kasih karena saudara telah menjaga nama baik bangsa kita, dan itu harus selalu dijaga, karena kita dengan Kazakhstan adalah sesama Negara Islam yang moderat dan itu adalah modal dalam pergaulan internasional pada dewasa ini, “ ujar Jusuf Kalla pada pertemuan yang berlangsung santai tersebut.
Penting untuk diketahui jumlah WNI yang berdomisili di kazastan berdasarkan data Kemenlu tahun 2015 berjumlah 85 orang, dan bekerja pada berbagai bidang pekerjaan seperti akademisi, pengusaha pertambangan, juru masak, ahli pengobatan dan lain.
Kerjasama Bilateral
Sebagaimana diketahui, usai pembukaan KTT Organisasi Kerjasama Islam (OKI), Wapres RI M. Jusuf Kalla, melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Kazhakstan, Nursultan Nazarbayef, di Independence Palace Astana, Ahad (10/09/2017).
Dalam pertemuan bersahabat tersebut, Presiden Kazakstan Nazarbayef dan mitranya dari Indonesia, M. Jusuf Kalla membahas upaya peningkatan hubungan bateral khususnya bidang ekonomi. Kedua pihak sepakat untuk mendorong peningkatan arus perdagangan dan investasi dua arah.
Di bidang perdagangan Kazakstan menawarkan pemanfaatan jaringan KA Astana-RRT guna mengatasi kendala transportasi dan geografis, mengingat Kazakstan sebuah negara tanpa pelabuhan.
Sebaliknya Indonesia menawarkan partisipasi bank-bank syariah Indonesia dalam pengembangan sektor finansial di Astana.
Salah satu poin menarik, Kazakstan menawarkan jasa baik dan pengalamannya dalam memindahkan ibu kota negara bila diinginkan pemerintah Indonesia.
Seperti diketahui Kazhakstan sukses membangun kota baru Astana sebagai sebuah ibu kota pengganti Kota Almaty. Astana disulap menjadi kota futuristik yang cantik, jalan jalan yang lebar salah satunya ruas jembatan menyerupai Semanggi di Jakarta. Arsitektur kota Astana, mengadopsi gaya Rusia, mediterania, Eropa dan China.
Di kota kebanggaan warga Kazhakstan, tersebut kini berlangsung KTT OKI tentang Iptek yang dihadiri sekitar 20 kepala negara dan juga Astana Expo 2017.*