Hidayatullah.com–Sebuah bom mobil meledak di dekat kantor parlemen Somalia di Ibu Kota, Mogadishu, menewaskan setidaknya empat orang serta sang pengemudi, kepolisian mengatakan pada Ahad, beberapa orang juga terluka.
Asap besar dapat terlihat mengepul di atas wilayah yang dipenuhi dengan pos-pos pemeriksaan keamanan di sepanjang jalan menuju istana kepresidenan, yang gerbang utamanya hanya berjarak 200 meter dari lokasi ledakan. Pos pemeriksaan juga berada dekat dengan kantor kementrian dalam negeri.
Bom mobil itu diledakkan di sebuah pos pemeriksaan setelah para tentara mencegat dan menghentikan sebuah kendaraan yang mencurigakan, kapten polisi Mohamed Hussein mengatakan pada The Associated Press. Mereka yang terbunuh termasuk dua tentara, katanya, sementara banyak dari korban luka merupakan para pengemudi becak.
Baca: Pembantaian Mogadishu: Mimpi Terburuk Penggali Kuburan
Beberapa jam sebelumnya, bom mobil lain di luar ibukota menewaskan satu orang sekaligus pengemudinya, kepolisian mengatakan. Petugas polisi Mohamed Abdi mengatakan pada AP bahwa ledakan itu terjadi setelah para tentara di tempat kejadian untuk memeriksa mobil “mencurigakan” yang terperangkap di jalanan berpasir di wilayah Sinka Dheer.
Pengeboman tersebut terjadi tiga hari setelah 14 orang terbunuh dan 10 lainnya luka-luka dalam sebuah ledakan bom mobil dekat hotel Weheliye di jalanan ramai Makka Al Mukarramah.
Mogadishu seringkali menjadi target serangan-serangan kelompok al-Shabab, kelompok paling mematikan di Afrika. Sebuah bom yang dimuat dalam truk pada Oktober membunuh 512 orang, menjadikannya serangan paling mematikan yang pernah terjadi di negara itu.
Baca: Al-Shabab Mengaku Sebagai Pelaku Serangan 2 Bom Mobil di Mogadishu
Kekhawatiran telah meninggi sejak mencuatnya rencana untuk menyerahkan keamanan negara itu pada pasukan Somalia sementara pasukan Uni Afrika berkekuatan 21.000 tentara mulai ditarik, diperkirakan selesai pada tahun 2020.
Militer AS, yang meningkatkan upaya melawan al-Shabab dalam beberapa tahun terakhir dengan melancarkan serangan drone, mengatakan bahwa pasukan Somalia belum siap untuk menjaga keamanan negara mereka.*/Nashirul Haq AR