Hidayatullah.com — Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) mengatakan pihaknya menggagalkan upaya pembajakan sebuah pesawat penumpang dalam penerbangan pada Kamis malam, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Upaya pembajakan diklaim menargetkan sebuah pesawat jet komersial Iran Air Fokker 100 yang terbang dari kota Ahvasz ke kota Mashhad, ungkap IRGC di situsnya pada Jumat.
Pengumuman IRGC itu tidak menjelaskan pelaku pembajak, hanya mengatakan pembajak berusaha mengalihkan penerbangan ke “pantai selatan Teluk Persia”.
Bahrain, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab adalah “wilayah selatan Teluk Persia” yang memiliki hubungan rumit dengan Iran.
Dilansir Al Jazeera pada Jumat (05/03/2021), pasukan elit mengatakan bahwa penerbangan Iran Air melakukan pendaratan darurat di pusat kota Isfahan, dan tidak ada yang terluka dalam insiden tersebut. Belum jelas apakah pembajak bersenjata atau menghadapi tuntutan pidana sebelumnya.
Sebuah pesawat Fokker 100 dijadwalkan lepas landas dari Ahvaz ke Mashhad pada hari Kamis, menurut situs pelacakan pesawat FlightRadar24.com.
Iran Air memiliki tiga pesawat Fokker 100 dalam armadanya, masing-masing berusia sekitar 30 tahun karena negara itu tidak dapat menjual pesawat internasional karena sanksi.
Penerbangan-penerbangan domestik Iran membawa pengawal udara bersenjata dari IRGC untuk menjaga keamanan dan menggagalkan upaya serangan atau pembajakan.
Garda Revolusi mengambil alih penjagaan udara pada tahun 1980an setelah serangkaian insiden pembajakan pesawat oleh oposisi Iran dalam kerusuhan pasca Revolusi Islam 1979 negara itu.
Baca juga: Kapal Tankernya Disita Indonesia, Iran Tuntut Jawaban
Dua percobaan pembajakan terakhir terjadi pada tahun 2000. Pada bulan September 2000, seorang pria bersenjatakan pistol palsu dan bom bensin berusaha untuk membajak sebuah Air Fokker 100 Iran, mencoba mengalihkan penerbangan tersebut ke Prancis.
Dia menyalakan api di pesawat dan kemudian ditangkap, menurut laporan Administrasi Penerbangan Federal AS.
Pada November di tahun yang sama, orang-orang bersenjata membajak sebuah pesawat Yakovlev YAK-40 yang diterbangkan oleh Aria Tour Airlines Iran, menuntut untuk diterbangkan ke Amerika Serikat sebelum akhirnya petugas pengawal udara menggagalkan upaya tersebut.*