Hidayatullah.com–Juru bicara media di Komite Pembela Silwan dan peneliti di urusan Al-Quds Fakhri Abu Dayyab menegaskan, penggalian bawah tanah yang ada bawah masjid Al-Aqsha dan proyek-proyek permukiman di Al-Quds semakin membludak belakangan ini.
Abu Dayyab dikutip The Palestine Information Centre (PIC) mengatakan dalam keterangan percepatan yang dilakukan Zionis-Israel dalam penggalian di bawah tanah dan perluasannya serta menghubungkan antar terowongan semakin massif. Kini sudah ada 27 galian terowongan.
Ia memperingatkan bahwa Israel secara intens dan cepat melakukan penggalian bawah tanah terutama di bawah al-Aqsha dan sekitarnya.
Rancangan UU Israel Baru Bolehkan Pemukim Ilegal Bangun Rumah di Tanah Palestina
Dayyab mengisyaratkan, dengan penggalian itu Israel ingin mengubah ciri utama masjid Al-Aqsha dan Al-Quds sehingga menjadi bercirikan yahudi.
Dayyab menjelaskan, Israel ingin memastikan dan menyukseskan rencana yahudisasi dan merampungnya sesegera mungkin. Israel juga ingin membangun proyek besar dengan ratusan rumah untuk yahudi dengan mengusir puluhan ribu warga Palestina di Lembah Qadrun di wilayah Thanthur Firaun di Aen Adzra dan kampung Bustan dan Ber ayub hingga Aen Loza.
Dayyab juga memperingatkan bahwa Israel akan segera membangun taman Talmud di Kota Tua di Al-Quds seluas 470 acre di Silwan.
Sementara itu, penjajah Zionis Kamis sore menyetujui pembangunan 2086 unit hunian baru di Tepi Barat.
Wakil Menteri Pertahanan ‘Israel’ Ingin Serdadu Zionis ‘Bebas’ Bunuhi Warga Palestina
Stasiun TV2 Israel menyebutkan, menteri pembangunan dan kependudukan Israel Yoav Jalant menyetujui keputusan koordinasi dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Avigdor Lieberman seperti dikutip Kantor Berita Safa.
Persetujuan baru ini dilakukan beberapa hari setelah pemerintah Israel menyetujui pembangunan lebih dari 6000 unit hunian baru sehingga total menjadi 8000 unit hunian di Tepi Barat lebih sejak Donald Trump dilantik resmi menjadi presiden Amerika.*