Hidayatullah.com- Persaudaraan Dai Indonesia (PosDai) yang membawahi Sekolah Dai menggelar acara wisuda dan penugasan dai bertepatan dengan peringatan Nuzulul Quran 17 Ramadhan.
Acara digelar di Kompleks Sekolah Dai Hidayatullah Ciomas, Kampung Pasir Peundey, Kelurahan Sukaharja, Kecamatan Ciomas, Bogor, Jawa Barat, Ahad sore (10/05/2020).
Acara yang berlangsung sederhana namun tetap khidmat ini dihadiri oleh Ketua Posdai Pusat Ust Ahmad Suhail, Ketua Yayasan Pendidikan Dai Hidayatullah Samani Harjo, Kepala Sekolah Dai Ciomas Syaifuddin, Kepala Sekolah Dai DKI Jakarta Shiddik Junihardin, Koordinator Nasional Grand MBA Agung Trana Jaya dan Kepala KUA Ciomas Abdul Aziz.
Hadir pula menyapa secara virtual Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Hidayatullah Ust Dr Nashirul Haq dan Direktur Bamuis BNI Sudirman. Keduanya juga didapuk memberikan pidato pembekalan untuk para wisudawan yang akan ditugaskan ke berbagai wilayah se-Indonesia tersebut.
Ketua PosDai Pusat Ahmad Suhail dalam pengarahannya membuka acara tersebut berpesan kepada 34 wisudawan muda ini agar selalu meluruskan nawaitu sebagai dai yang akan mengabdi ke berbagai penjuru negeri.
Suhail mengungkapkan, dai mengabdi merupakan spirit Nubuwwah dimana inspirasi dari program ini adalah kekariman penuh sahaja kaum Anshar dan kaum Muhajirin di masa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.
“Ini adalah tentang jiwa penolong. Meskipun para dai ini dirinya sendiri dalam kesulitan mereka tetap memikirkan dan berbuat untuk nasib orang lain,” kata Ahmad Suhail.
Lebih Suhail mengutarakan, dunia ini akan damai bila dinaungi al-Qur’an. Oleh karena itu, lanjutnya, tidak ada yang lebih baik kecuali mengajarkan Qur’an.
“Al-Qur’an merupakan kitab suci bagi umat Islam, tidak ada pertentangan dan perbedaan dalam hal al-Qur’an, sehingga al-Qur’an ini menjadi pemersatu umat. Oleh karena itu dimanapun kalian bertugas dan berada, ajarkan Qur’an,” kata Suhail.
Dalam pada itu, Suhail mengingatkan, bahwasanya tugas dakwah itu adalah amanah yang berat, karena seorang dai dituntut mampu mendidik, membimbing dan menuntun umat menuju kepada Allah Subhanahu Wataala.
“Untuk itu seorang dai harus senantiasa meminta pertolongan kepada Allah, sesering mungkin berdekat dekat dengan Allah, memohon kepada-Nya untuk keistiqomahan dirinya dan memohon hidayah untuk umat binaanya,” pesannya.
Sementara itu, Ketua Yayasan Pendidikan Dai Hidayatulllah Samani Harjo selaku tuan rumah penyelenggara, mengatakan acara ini diadakan sebagai tanda telah berakhirnya pembelajaran santri calon dai Sekolah Dai Hidayatullah di Bogor.
Sekaligus ini acara puncak yang ditunggu-tunggu oleh para dai karena setelah acara ini maka mereka akan melanjutkan tugas dakwah menyiarkan Islam di daerah yang membutuhkan kehadirannya.
Samani menambahkan, acara tersebut diselenggarakan di masjid kampus Sekolah Dai. Acara ini hanya untuk internal yang dihadiri oleh para dai wisudawan dan para pengurus serta para ustadz pengajar, serta dan tidak mengundang dari masyarakat luar.
“Hal ini dikarenakan adanya wabah Covid-19, sebagai bentuk penerapan pembatasan sosial berskala besar sebagai ikhtiar kita memutus penyebarannya,” pungkas Samani.
Peserta wisuda yang telah menjalani masa karantina pendidikan selama 1 tahun ini ditugaskan mengemban dakwah ke berbagai kawasan yang membutuhkan. Yaitu ke Sumatera 4 orang, pulau Jawa 2 orang, Kalimantan 5 orang, Sulawesi 11 orang, Papua 7 orang, NTT 4 orang, dan ke Provinsi NTB 1 orang utusan dai.
Acara ditutup dengan doa oleh Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Ciomas, Abdul Aziz, dan diakhiri dengan berbuka puasa dan shalat maghrib dengan tetap mematuhi protap social distancing.* (Kiriman Ainuddin Chalik)