UNTUK menjadi kaya tak mesti banyak uang, tak mesti dengan gaji yang tinggi. Berbagilah pada sesama, niscaya akan bermental kaya. Dengan prinsip ini, sebuah komunitas para pemuda siap mengantar-jemput sedekah kepada yang membutuhkan. Mereka tak mengharap imbalan manusia.
Komunitas tersebut adalah Laskar Sedekah Balikpapan (LSB). Selama ini, LSB telah menarik kepercayaan banyak donatur. Mereka para pemuda yang peduli dan cinta kepada orang-orang yang membutuhkan uluran tangan.
“Dengan bersedekah maka kita bermental kaya. Semakin banyak kita memberi semakin terbiasa kita berbagi. Maka apapun kondisi kita itu tidak mempengaruhi kita untuk tetap bersedekah dalam lapang ataupun sempit,” jelas Ketua LSB Muhammad Fadhlan Halim saat bincang-bincang dengan hidayatullah.com via jejaring sosial, Rabu (24/07/2013).
Adent, sapaan akrabnya, mengaku telah merasakan pengalaman yang mengasyikkan menjadi pegiat sosial. Banyak suka-duka yang ia dan kawan-kawannya lewati di LSB.
“Bersentuhan langsung dengan tangan-tangan mereka yang membutuhkan adalah pengalaman yang tidak bisa dibahasakan (sebagai penenang hati). Lantunan doa-doa penuh haru dan ucapan terimakasih dari mereka yang kita beri (sedekah) menjadi motivasi untuk kami agar tak pernah berhenti untuk berbagi rezeki,” tambahnya.
Peduli Tanpa Gaji
Menariknya, Pasukan Laskar Sedekah sama sekali tidak digaji. Di bulan Ramadhan ini pun, banyak program mereka yang sudah terealisasi. Lantas dari mana dana operasionalnya?
“Dana operasional (berasal) dari kantong pasukan Laskar Sedekah. Itulah sedekah kita sebagai anggota, sehingga dana yang tersalurkan murni 100 (persen) tanpa dipotong operasional,” jelas bujang 26 tahun ini.
Dengan itu, kata dia, maka mental anggota LSB akan terbentuk untuk menjadi jiwa yang mudah memberi, bermental kaya walaupun tak banyak harta. Karena jiwa yang mulia adalah jiwa yang bisa bermanfaat untuk orang lain.
“Niatnya cuma satu, mau menjadi orang yang bisa bermanfaat buat orang-orang yang membutuhkan. Minta doanya semoga LSB tetap istikomah dan solid untuk selalu memberi,” imbuhnya menitip harapan.
Kini LSB beranggotakan 24 orang. Mereka terdiri dari berbagai kalangan pemuda. Ada karyawan swasta, pegawai negeri sipil, hingga wirausahawan.
“Semua berasal dari keluarga yang sederhana,” tambah pria yang tengah merintis usaha online kecil-kecilan ini.
Adent menerangkan, di antara kegiatan mereka yang telah berlangsung adalah pembagian sembako kepada warga gakin. Juga penebaran menu bukaan puasa ke sejumlah panti asuhan dan lembaga penghafal al-Qur’an di Balikpapan.
“Tanggal 14 Juli tepatnya hari ke-5 Ramadhan Laskar Sedekah Balikpapan berbagi takjil (istilah untuk menu berbuka puasa. Red) ke Pondok Tahfizh (Penghafal al-Qur’an) Putra-Putri di Ponpes Hidayatullah (Gunung Tembak, Balikpapan Timur),” jelas Adent sebelumnya kepada hidayatullah.com.
Usai itu, dilakukan penyerahan sedekah uang tunai senilai Rp 350.000. Juga penyerahan 150.000 paket sembako untuk sebuah keluarga dhuafa di Ambalat, Samboja, Kutai Kartanegara, terangnya.
Lebih jauh, Adent menegaskan, sebagai orang Islam, tujuan utama mereka tentu mengharap keridhoan dari Allah Subhanallahu wata’ala. Sebab, baginya, dengan tidak digaji mereka akan lebih tulus dalam bekerja.
“Kami cuma berharap Allah yang akan menggaji kita di akhirat, Insya Allah! Dan tujuan komunitas ini adalah murni karena kebaikan bukan karena imbalan duniawi,” tandasnya.
Cerita Seorang Nenek
Adent bercerita, dalam setiap penyerahan dana sedekah, menorehkan cerita tersendiri yang sangat menyentuh hati. Apalagi tatkala mendengar kisah-kisah pilu para penerima dana.
“Tidak jarang teman-teman sering meneteskan air mata karena rasa iba yang sangat besar,” ujar alumnus Madrasah Aliyah Raadhiyatan Mardhiyyah (MARAMA) Putra Balikpapan tahun 2005 ini.
Suatu ketika, mereka mendatangi seorang nenek yang hidup sendiri. Nenek itu tinggal terpisah dari anak-anaknya. Saat kru LSB mengunjunginya, sang nenek menangis.
“Ketika kita datangin dan memberikan bantuan berupa sembako dan uang tunai, beliau dengan nangisnya tidak berhenti berdoa sampai kita keluar dan mulai meninggalkan rumahnya,” tutur putra kembar dari pasangan (alm) Abdul Halim dan Siti Chatidjah ini.
LSB terlahir pada 19 April 2013, bermarkas di Jalan Marsma R. Iswahyudi No. RT 9, Kelurahan Sepinggan Raya, Balikpapan, Kalimantan Timur. LSB adalah cabang pertama dari komunitas Laskar Sedekah (LS).
Dalam situsnya, LS menuliskan alamat di Jalan Godean Kilometer 9 Ngentak, Margoluwih Seyegan, Sleman, Yogyakarta. Demi transparansi, hasil-hasil penyampaian sumbangan mereka laporkan di www.laskarsedekah.com.
“LS sendiri dipromotori oleh Kang Puji Hartono owner (pemilik) Air VO2,” tambah Adent kepada media ini.
Di bulan Ramadhan ini, program unggulan lain LSB adalah menebar bingkisan lebaran kepada 200 anak yatim piatu dan dhuafa. Tiap anak akan mendapatkan dana senilai Rp 100.000.
“Kami menerima donasi berupa uang tunai dan sembako. Bagi bapak/ibu/saudara/saudari yang ingin berpartisipasi bisa menghubungi di (nomor) 085246545850 (jemput sedekah Wilayah Balikpapan),” pesannya.*