Hidayatullah.com—Diduga oknum pasukan Detasemen Khusus Antiteror Polri (Densus 88) kembali mempertontonkan senjata dan kekerasan di depan anak-anak. Hal ini terjadi saat oknum satuan berlogo burung hantu ini menangkap salah satu terduga kasus terorisme Iswahyudin (38 tahun) pada Selasa (20/08/2013) di Bekasi.
Menurut Kuswati, ibu dari Iswahyudin, saat penangkapan di rumah kala itu terdapat anak-anak Iswahyudin dan para keponakan. Oknum Densus menggerebek rumah dan menodongkan pistol dan senjata di hadapan anak-anak.
“Saya tanya ini ada apa, saya justru didorong hingga jatuh,” jelas Kusmawati kepada hidayatullah.com di kantor Komnas HAM, Jum’at (23/08/2013) Jakarta.
Kusmawati mengaku, saat kejadian, ia sedang menggendong anak Iswahyudin bernama Azzam yang masih berumur 3 tahun. Kala itu Kusmawati terjengkang jatuh bersama cucunya setelah mendapat dorongan dari oknum Densus 88.
“Memang nggak bisa nangkap dengan baik-baik, saya tidak percaya anak saya terlibat terorisme,” jelasnya.
Sementara Sukinah, istri dari Iswahyudin sendiri menceritakan suaminya hanyalah penguasaha kebab. Saat penggerebekan itu ada sekitar 15 orang anggota Densus masuk menggerebek rumahnya.
Mereka masuk rumah dan langsung menodongkan senjata di depan anak-anak. Selain menangkap sang suami, aparat juga membawa laptop dan berisi uang hasil jualan kebab Iswahyudin.
“Anak saya yang berumur 5 tahun langsung menangis gemetar, keponakan-keponakan semuanya trauma,” jelasnya menambahkan Ibu Kusmawati.
Sukinah hingga hari ini belum tahu di mana suaminya ditahan. Padahal sudah lebih dari 1 x 24 jam suaminya dibawa aparat.
“Suami saya orang biasa, saya tidak percaya dengan semua yang dituduhkan Densus 88 kepada suami saya,” tambahnya lagi.
Pengakuan Polisi
Diberitakan sebelumnya, Densus 88 menangkap tiga terduga kasus terorisme di Bekasi, Jawa Barat, pada Selasa (20/8/2013) malam.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto mengatakan, ketiga terduga ditangkap pada Selasa malam. Ketiganya yakni Khaerul Ikhwan (32), warga Desa Sare Mulyo RT 2/1 Kelurahan Wono Sari, Jawa Timur, Andri Wahonno (21), warga Dusun Gardu RT 5/6, Kelurahan Gamping, Kecamatan Suruti, Jawa Timur dan Ahmad Irfan (22), warga Bogares Kidul RT 27/24, Kelurahan Panggkalan, Tegal.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Satu dari tiga di antaranya diduga terkait dengan rencana pengeboman Kedutaan Besar Myanmar.
“Saudara Khaerul alias Irul diduga kuat keterlibatan dalan kelompok yang rencana lakukan pengeboman di Kedubes Myanmar,” kata Rikwanto dikutip Kompas.com Selasa (20/8/2013).
Polisi juga menelurusi rumah Iswahyudin penjual kebab dan menurutnya, didapati sejumlah barang bukti seperti dua buah pucuk senjata api FN dan 50 butir peluru.
Benarkah ada senjata dan peluru, dan milik siapa senjata-senjata itu, sejauh ini belum ada yang bisa dikonfirmasi.*