Hidayatullah.com—Kasus video mesum remaja SMP Negeri 4 Jakarta Pusat yang beredar beberapa minggu lalu kembali membuat dunia pendidikan tercoreng.
Video yang mempertontonkan adegan mesum pasangan pelajar yang dilakukan di dalam ruang kelas memperlihatkan betapa merosotnya moral para siswa.
“Sangat disayangkan kejadian semacam ini terus berulang, namun yang paling memprihatinkan adalah kejadiannya di sekolah. Kok bisa lembaga pendidikan tempat membangun moral siswa, justru menjadi perilaku amoral? Berarti ada yang salah,” ujar Isa Anshori, Ketua Hotline Pendidikan Jawa Timur.
Menurunya kasus penyimpangan moral remaja seperti ni sudah seringkali mewarnai dunia pendidikan kita. Dari pengalaman riset yang dilakukan, penyimpangan periaku seperti ini bisa saja terjadi karena krisis tauladan di rumah.
“Dalam survey komunikasi orangtua dan anak, kami menemukan bahwa orangtua hanya berkomunikasi dengan anak sebanyak 125 jam/pertahun atau setera dengan 20 menit perhari. Hal ini pasti akan berpengaruh langsung pada kualitas pola asuh anak,” papar Isa kepada hidayatullah.com, Senin (28/10/2013).
Lingkungan dan informasi dinilai juga turut memberi andil atas penyimpangan seksual para remaja.
“Dalam survei yang kami lakukan, pengaruh informasi telah memberi efek pada naiknya usia anak dalam melakukan hubungan seks, jika dulu usianya 17 Tahun, sekarang anak SD pun sudah melakukan hubungan seks,” ujar Isa.
Selain informasi lingkungan kita juga cenderung permisif terhadap hal-hal tersebut.
Untuk itu Isa berharap pemerintah harus mengeluarkan regulasi yang mengatur informasi sehat bagi remaja.
Hal penting mengingat begitu mudahnya remaja saat ini mengakses informasi pornografi dan porno aksi melalui media internet, media sosial, dan handphone.*