KETIKA hari berganti menuju tanggal 23 Juli 2013, situs pencarian terbesar Google di dunia menampilkan logo yang berbeda dari biasanya. Dalam logonya Google, 2 huruf “O” berubah menjadi gambar karikatur anak yang mengenakan seragam Pramuka dan seragam merah putih. Tentu, hal ini karena jika ada acara penting dan khusus, Google selalu mensinkrokonkan desain logonya dengan Tema yang bertepatan pada perayaan hari tersbut. Sehingga karena pada tanggal 23 Juli 2013 merupakan hari penting bangsa indonesia yakni untuk memperingati Hari Anak Nasional (HAN). Dengan senang hati Google menghadiahkan desain khusus pada Logonya.
Setiap tahun Indonesia merayakan Hari Anak Nasional (HAN). Peringatan HAN bermula dari sebuah gagasan untuk mewujudkan kesejahteraan anak. HAN diperingati setiap tanggal 23 Juli sesuai dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 1984 pada tanggal 19 Juli 1984.
Menurut YKAI (Yayasan Kesejahteraan Anak), Peringatan HAN sebagai momentum penting untuk menggugah kepedulian dan partisipasi seluruh bangsa Indonesia dalam menghormati, menghargai, dan menjamin hak-hak anak tanpa membeda-bedakan atau diskriminatif, memberikan yang terbaik untuk anak, menjamin semaksimal mungkin kelangsungan hidup dan tumbuh kembangnya. Peringatan HAN juga untuk menggugah dan meningkatkan kesadaran anak akan hak, kewajiban, dan tanggung jawabnya kepada orang tua, masyarakat, serta kepada bangsa dan negara.
Kado Pahit
Namun sayang sekali, hari spesial yang diperuntukkan kepada seluruh anak-anak Indonesia di hadiahkan dengan berbagai macam persoalan pelik masalah anak. Berbagai persoalan anak itu terus bertambah bukanlah berkurang, malah terus meningkat secara signifikan. Kasus kekerasan pada anak, moralitas, penyelewengan hak-hak anak dan diskriminasi pada anak terus berjalan tanpa hambatan.
Karena itu, tidak heran jika sebua media nasional pada tanggal 22 Juli 2013, sehari sebelum perayaan Hari Anak Nasional (HAN) menurunkan berita dengan “Kado Hari Anak: Ancaman Kekerasan Seksual”. Dalam laporannya, media tersebut menulis tingginya angka kekerasan seksual pada anak dalam setahun terakhir menjadi kado buruk dalam peringatan Hari Anak Nasional tahun ini, yang jatuh pada Selasa, 23 Juli 2013.
Sebuah Ironi bagi hari penting Bangsa Indonesia. Seharusnya ini adalah hari yang membahagiakan bagi segenap anak indonesia, tetapi terkotori oleh berbagai kasus menyimpang anak bangsa ini. Dan inilah realita anak nasional, di hari Anak Nasional.*
Rofi el-Munawwar
Paser, Kalimantan Timur, kini sedang belajar di Jogjakarta