Hidayatullah.com | SEJAK kasus penggusuran rumah warga asli/keluarga Palestina dan ‘pembersihan etnis’ di lingkungan Syeikh Jarrah di Baitul Maqdis Timur oleh penjajah ‘Israel’ awal Mei, yang berlanjut serangan jamaah tarawih di Masjid al-Aqsha di akhir Ramadhan, membuat faksi pembebasan di Jalur Gaza meluncurkan ribuan roket ke ‘Israel’. Aksi ini adalah bagian dari tekanan agar penjajah tidak menodai Masjid Al-Aqsha, di Tepi Barat.
Sebagai balasan, zionis-’Israel’ langsung menggempur Jalur Gaza dari udara dengan senjata yang dilarang oleh internasional. Serangan menghanjurkan gedung perkantoran, kantor media bahkan lebih banyak rumah-rumah penduduk.
Sampai berita ini ditulis, Kementerian Kesehatan di Gaza memberikan catatan total korban agresi ‘Israel’ di Jalur Gaza. 213 syahid, termasuk 61 anak-anak, 36 wanita dan 16 lansia. Selain itu lebih dari 1.442 mengalami luka-luka.
Palestina dijajah hampir 73 tahun lalanya. Zionis-’Israel’ –didukung Negara-negara Barat—mengirimkan ratusan ribuan para pendatang haram dan membangun pemukiman haram dengan cara menggusur rumah-rumah warga asli Palestina. Meski demikian, masih banyak orang tidak paham realitas penjajahan di tanah Palestina.
Banyak keluarga mengungsi dari rumah mereka untuk melarikan diri dari pemboman Penjajah Israel ke rumah mereka.
Semoga Allah menenangkan hati mereka yang ketakutan.#PalestinaMelawan#GazaGarisPertahananKita#FreePalestine #gazaunderattack
@Dayofpalestine pic.twitter.com/p6vRhHyLpk
— Hidayatullah.com (@hidcom) May 18, 2021
Tidak sedikit yang bertanya, “Mengapa tidak berdamai saja dengan ‘Israel’?”. Bahkan ada juga yang mengatakan, “Urusan Palestina urusan dalam negeri, biar urusan mereka”.
Di bawah ini beberapa pertanyaan yang sering muncul terkait masalah Palestina. Jawaban diambil dari berbagai sumber, termasuk dari para tokoh publik figur.
Banyak urusan dalam negeri, Palestina urusan Dunia Arab dan Yahudi, bukan urusan kita?
Melawan ‘Israel’ itu bagian dari upaya menegakkan/menjalankan amanah Pembukaan UUD 1945, bahwa “Penjajahan di atas dunia harus dihapuskan.” Dan kalimat awal dalam Pembukaan UUD-1945 bersifat universal, tidak hanya terkait pada penjajahan di Indonesia saja. Jadi, siapapun yang menyoal perlawanan Palestina, maka sesungguhnya ia bukanlah warganegara Indonesia. Sebab, tiap warganegara Indonesia harus patuh tunduk sekaligus mengamalkan Pembukaan UUD 1945. Wajib Personal!
Apakah ‘Israel’ penjajah? Sudah pasti, tak perlu diragukan lagi. ‘Israel’ adalah proksi Inggris lewat Deklarasi Balfour 1948. Apalagi agama kita mengajarkan, setiap Muslim adalah bersaudara. Rasulullah ﷺ bersabda;
انْصُرْ أخاكَ ظالِمًا أوْ مَظْلُومًا فقالَ رَجُلٌ: يا رَسولَ اللَّهِ، أنْصُرُهُ إذا كانَ مَظْلُومًا، أفَرَأَيْتَ إذا كانَ ظالِمًا كيفَ أنْصُرُهُ؟ قالَ: تَحْجُزُهُ، أوْ تَمْنَعُهُ، مِنَ الظُّلْمِ فإنَّ ذلكَ نَصْرُهُ.
“Tolonglah saudaramu yang berbuat zalim atau yang dizalimi.” Ada seseorang yang berkata, “Wahai Rasulullah, aku tolong menolongnya jika ia dizalimi. Terus pendapatmu jika ia adalah orang zalim, bagaimana aku bisa menolongnya?” Beliau bersabda, “Engkau mencegah atau menghalanginya dari tindakan zalim, berarti engkau telah menolongnya.” (HR. Bukhari, no. 2444, 6952).
عَنْ عَبْدِ ا للهِ بْنِ عُمَرَ رَضِى الله عَنْهُمَا اَنٌّ رَسُوْلَ اللهِ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ قالَ الْمُسْلِمُ أَخُوْ الْمُسْلِمِ لا يَضْلِمُهُ وَلا يُسْلِمُهُ وَمَنْ كاَنَ فِي حَاجَةِ أخِيْهِ كَانَ اللهُ فِي حَاجَتِهِ ( أخرجه البخاري)
Dari Abdullah ibn Umar r.a. [dia meriwayatkan], bahwa Rasul ﷺ bersabda: “Seorang muslim adalah saudara bagi seorang muslim yang lain, yang tidak boleh mengania saudara muslimnya dan juga tidak boleh menyerahkan saudara muslim itu kepada musuh. Dan sesiapa meringankan seorang muslim dari kesulitan maka Allah akan memenuhi kebutuhanya.” (HR: al-Bukhari).
Kenapa harus membalas dengan roket? Serangan di Gaza murni kesalahan Hamas?
Tanyakan kepada Bung Tomo, kenapa berperang dengan sekutu kalao Kota Surabaya harus hancur lebur? Tanyakan kepada Pak Nas (Jenderal Nasution) kenala Banung harus dijadikan Lautan Api? Tanyakan kepada Sultan HB IX, kenapa harus ada Serangan Oemoem 1 Maret? Tanyakan kepada nuranimu kenapa kamu terus mempertanyakan para pejuang tetap tidak pernah mempertanyakan kepada penjajah? (IG @salimafillah)
Benarkah Hamas pro-Iran dan agen Zionis?
Harakah Muqawwamah Al-Islamiyah (Hamas) didirikan oleh seorang ulama Sunni, Syeikh Ahmad Yassin. Jangankan orang kafir yang memusuhi perjuangan rakyat Palestina, umat Islam sendiripun sampai bertahun-tahun kemudian masih salah menyangka bahwa Hamas merupakan organisasi kekerasan.
Padahal inti kesibukan Syeikh Ahmad Yasin dan kawan-kawan, bukanlah memegang senjata, tetapi mengubah isi kepala rakyat Palestina, bahwa mereka tidak sedang berjuang merebut tanah Arab-nya. Mereka tidak berjuang melawan Yahudi yang menjajah “orang Arab”.
Perjuangan Palestina bukan perjuangan nasional, tapi perjuangan universal. Bukan cuma perjuangan universal di dunia, tapi juga perjuangan universal Akhirat. Perjuangan Tauhid.
Syeikh Ahmad Yasin mengajak rakyat Palestina berhijrah dari berjuang semata-mata karena rasa keadilan kemanusiaan, dari sentimen ke-Arab-annya kepada niat berjuang membebaskan tanah suci Palestina dan Masjidil Aqsha karena ‘aqidah-nya, karena Islam-nya. (web Sahabat al-Aqsha).

Seorang ulama Palestina Syeikh Abu Bakar Al-‘Awawidah meriwayatkan, perjuangan Asy-Syahid Syeikh Ahmad Yasin menyiapkan Hamas dimulai sejak berakhirnya Perang Enam Hari tahun 1967. Perjuangan Syeikh menuai hasil, urusan Palestina yang tadinya urusan bangsa Arab akhirnya menjadi urusan dunia.
Tahun 2010 lalu, sekitar 700 orang relawan yang menyabung nyawa di kapal Mavi Marmara yang ingin menembus pengepungan Zionis ‘Israel’ atas Gaza. Para relawan itu berasal dari 32 negara Eropa, Asia, Amerika, Australia dan Afrika. Bahkan lebih dari 120 orang diantara mereka bukan Muslim.
Iran pernah menjadi pendukung Hamas, sebuah pejuang pembebasan paling ditakuti ‘Israel’. Tetapi Hamas memutuskan hubungan dengan Iran pada 2012 setelah kelompok itu menolak untuk mendukung sekutu dekat Iran, Presiden Suriah Bashar Assad , dalam perang di Suriah. (Associate Press, 29 Agustus 2017).
Salah seorang imam Jalur Gaza yang datang ke Indonesia tahun 2013, Dr Wael Alzard pernah ditanya jamaah terkait berita adanya bantuan dari Iran. “Iran membantu di Gaza, tetapi tidak satupun orang Gaza menjadi Syiah. Sementara di sini (Indonesia), saya ada banyak orang Syiah.”
Kita membantu Gaza apakah manhaj mereka Ahlus Sunnah, haruskah membela Hamas?
Apapun manhaj mereka, yang jelas mereka adalah kaum Muslimin. Apakah karena mereka tidak se-manhaj dengan kita, mereka dibiarkan mati saja? Pertanyaan ini menunjukkan cara berfikir yang tidak benar. Kita saksikan anak-anak dan muslimah dibantai, kelaparan dan kesakitan. Mereka adalah manusia, dan kita punya nurani membantu secara kemanusiaan. Apalagi mereka adalah Muslim, bukan orang kafir. (Ceramah Ustad Dr Firanda Adirja).
“Anda tidak perlu menjadi Muslim untuk dapat membela Gaza, Anda hanya memerlukan rasa kemanusian,” kata Khabib di Instagram @khabib_nurmagomedov, Selasa (11/5/2021).
Konflik Palestina bukan masalah agama?
Orang yang berkata kita tidak ada hubungan Palestina karena konflik itu antara Palestina dan ‘Israel’, itu berarti dia tidak memahami Islam. Bacalah al-Quran;
سُبۡحٰنَ الَّذِىۡۤ اَسۡرٰى بِعَبۡدِهٖ لَيۡلًا مِّنَ الۡمَسۡجِدِ الۡحَـرَامِ اِلَى الۡمَسۡجِدِ الۡاَقۡصَا الَّذِىۡ بٰرَكۡنَا حَوۡلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنۡ اٰيٰتِنَا ؕ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيۡعُ الۡبَصِيۡرُ
“Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjid Haram ke Masjid Al-Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat.”
Masjid Al-Aqsha terletak di Palestina, Nabi Musa as hijrah ke Palestina, Nabi Isa lahir dan besar di Palestina, dan Nabi Muhammad ﷺ Isra’ dan Mi’raj di Palestina, barulah naik ke Sidratul Muntaha. Maka hubungan kita bukan sekedar kemanusiaan, tetapi hubungan yang lebih kuat, Asyhadu An-La Ilaha Illallah, Wa Ashadu Anna Muhammadan Rasulullah.
Tapi andai kau bukan Muslim, Andai engkau tidak percana Rasulullah Muhammad, untuk melihat kebiadapan ‘Israel’, cukuplah menjadi manusia, tidak perlu menjadi Muslim untuk kasihan kepada Palestina. Menjadi manusia yang berakal sehat, sudah cukup membela Palestina. (IG @ustadzabdulsomad_official).
Palestina tidak memerlukan Obat, yang diperlukan senjata?
Palestina dijajah lebih dari 70 tahun. Di Jalur Gaza, telah diblokade dari darat, laut dan udara oleh penjajah sejak tahun 2006 (lebih 15 tahun). Semua barang penting dilarang masuk, termasuk pasokan minyak. Listrik tidak menyala normal. Apapun bantuan tetaplah dibutuhkan di tempat yang sedang dijajah, dan sedang terzolimi oleh sistem global.
Apakah manhaj penduduk Palestina dan Hamas? Apakah Sufi?
Mayoritas penduduk Palestina memeluk agama Islam. Muslim terdiri dari 80-85% dari populasi Tepi Barat, termasuk Pemukim ‘Israel’, dan 99% dari populasi di Jalur Gaza. Mayoritas Muslim Palestina Sunni, mengikuti Mazhab Syafi’i.
Hamas Didanai ‘Israel’, pemimpin Hamas hidup mewah’?
Hamas didirikan seorang ulama, Syeikh Ahmad Yasin (1978), seorang ulama Sunni (Ahlus Sunnah Wal Jamaah). Salah seorang tokohnya Ismail Haniyah, adalah seorang shaleh dan dikenal hidup sederhana dan bersahaja,sangat dicintai rakyatnya.
Setiap ada agresi; kakitangan penjajah memang bertugas membunuh karakter para pejuang. Dan segala fitnah tentang Hamas akan ramai pekan-pekan ini.
لاَ تَزَالُ طَاِئفَةٌ مِنْ أُمَّتِيْ عَلَى الْحَقِّ ظَاهِرِيْنَ لِعَدُوِّهِمْ قَاهِرِيْنَ لاَيَضُرُّهُمْ مَنْ خَالَفَهُمْ إِلاَّ مَا أَصَابَهُمْ مِنَ اْلأَوَاءِ حَتَّى يَأْتِيَهُمْ أَمْرُ اللهِ وَهُمْ كَذَالِكَ قَالُوْا ياَ رَسُوْلَ اللهِ وَأَيْنَ هُمْ؟ قَالَ بَيْتُ الْمُقَدَّسِ وَأَكْنَافِ بَيْتِ الْمُقَدَّسِ
“Akan senantiasa ada dari umatku kelompok yang tegak menolong kebenaran atas musuh mereka. Orang-orang yang menyelisihi mereka tak membahayakan mereka kecuali orang yang tertimpa cobaan sampai datang ketetapan Allah dan mereka teguh dalam keadaan demikian. Mereka bertanya, ‘Ya Rasulallah, di manakah mereka?’ Beliau ﷺ menjawab, ‘Baitul Muqaddas dan sekitar Baitul Muqaddas.” (HR Ahmad).
Semoga kita termasuk di antara mereka, bersama mereka dalam sumbangsih kita (IG@Salimafillah)>>> (bersambung hal 2)
Download PDF >> FAQ: Pertanyan-pertanyaan yang Sering Muncul Soal Palestina