Hidayatullah.com—Anggota kelompok band Eagles of Death Metal, grup musik yang beraksi di panggung ketika sejumlah orang bersenjata menyerang gedung konser Bataclan di Paris pada November 2015, dilarang masuk ke tempat itu hari Sabtu malam (12/11/2016) menyusul pernyataan kontroversial dari vokalis utamanya.
“Mereka datang, saya usir mereka. Ada hal-hal yang tidak bisa Anda maafkan,” kata Jules Frutos, salah seorang direktur Bataclan, kepada AFP saat penyanyi Sting menutup konser perdana di Bataclan sejak insiden berdarah tahun lalu.
Sembilan puluh orang tewas oleh kelompok bersenjata, yang diklaim ISIS, di Bataclan ketika band asal California Eagles of Death Metal manggung tahun lalu.
Vokalis utama Eagles Jesse Hughes -satu dari dua anggota band yang ditolak masuk ke konser Sting itu- awal tahun ini menimbulkan kehebohan di Prancis dengan mengatakan bahwa staf Muslim yang bekerja di Bataclan terlibat dalam serangan bersenjata dan bom bunuh diri di tempat itu pada 13 November 2015.
Sebelum konser Sting digelar, Frutos mengaku muak mendengat ocehan “teori konspirasi” Hughes.
“Dia membuat pernyataan-pernyataan palsu luar biasa ini setiap dua bulan. Sungguh gila, menuding sekuriti kami terlibat dengan teroris … Cukup. Titik. Ini harus dihentikan,” imbuhnya seperti dilansir RFI.
Hughes adalah rocker beraliran politik sayap kanan dan pendukung presiden AS terpilih Donald Trump. Penyanyi rock itu juga membuat pernyataan tanpa bukti bahwa Muslim berpesta suka cita di luar tempat konser Bataclan ketika kelompok bersenjata melancarkan serangan mematikan di tempat itu.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Sebelum membuat klaim-klaim tersebut, Hughes pernah mengatakan kepada AFP bahwa dia ingin menjadi orang pertama yang manggung di Bataclan setelah gedung konser itu dibuka kembali.
Sejak serangan tersebut, Hughes dan bandnya sudah dua kali datang ke Paris untuk tampil bersama U2 pada bulan Desember 2015 dan beraksi di Olympia pada Februari 2016.
Hari Ahad (13/11/2016) penyanyi asal Amerika Serikat itu menghadiri peresmian plakat monumen korban serangan di Bataclan bersama Presiden Prancis Francois Hollande dan Walikota Paris Anne Hidalgo.*