Hidayatullah– “Apa yang terjadi hari ini di Hebron adalah satu pelanggaran gencatan senjata tetapi untuk saat ini Jihad Islam masih komit dengan gencatan senjata dan tidak akan melakukan balasan,” kata pemimpin politik Jihad Islam Mohammad al-Hindi kepada AFP.
Sementara itu pemerintah ototas Palestina menyebut pembunuhan Seder sebagai ancaman gencatan senjata yang telah disetujui pejuang Palestina.
”Komitmen kami kepada gencatan senjata ini tidak berarti kami tidan akan membalas terhadap serangan ini,” tegasnya.
Seorang pemimpin Jihad Islam Tepi Barat, Bassam al-Saadi memberi sinyal tentera Israel akan membayar dengan mahal di atas kematian Seder.
“Ini satu sinyal besar dan tentera Israel akan membayar harganya dengan nyawa pasukan dan penduduknya,” katanya.
Menteri Otoritas Palestina Abdelfatah Hamayel mengatakan tindakan Israel itu merupakan ancaman sesungghnya gencatan senjata.
Seorang fotograer AFP di tempat kejadian mengatakan, satu mayat dibawa keluar dari sebuah rumah oleh pasukan Israel sekitar pukul 11.30 pagi waktu setempat selepas sebuah tembakan memusnahkan bangunan dua tingkat di situ.
Kejadian itu terjadi selepas pasukan Israel menyerang sebuah rumah di Nablus, Tepi Barat dan membunuh empat rakyat Palestina dan seorang pasukan Israel terbunuh.
Hamas dan Brigade Al-Aqsar mengatakan, ia melancarkan dua serangan berani mati Selasa lalu yang menyebabkan dua rakyat Israel terbunuh dan 12 yang lain cedera sebagai tindakan balas dendam terhadap serangan tentera Israel di Nablus. (AFP)