Hidayatullah.com—Paus Fransiskus hari Ahad (22/1/2017) mengatakan dia tidak akan membuat opini tentang Donald Trump sampai dirinya terlebih dahulu berkesempatan melihat kebijakan-kebijakan tertentu yang akan diterapkan oleh presiden baru Amerika Serikat itu.
Hari Jumat, ketika Trump dilantik, Paus Fransiskus mendesaknya agar memerintah dengan berpedoman pada nilai-nilai etika, mengurus orang miskin dan orang-orang terbuang selama masa jabatannya.
“Menurut saya kita harus menunggu dan melihat. Saya tidak ingin tergesa-gesa dan tidak pula ingin menghakimi orang secara prematur,” kata pemimpin tertinggi Gereja Katolik Roma itu kepada koran Spanyol, El Pais, dalam wawancaranya seperti dilansir Reuters.
“Kita akan lihat bagaimana dia bertindak, apa yang dilakukannya dan kemudian saya akan mengeluarkan opini. Takut atau bersuka cita di muka atas sesuatu yang mungkin akan terjadi, menurut pandangan saya, kurang bijaksana. Hal itu seperti para rasul meramalkan malapetaka,” kata Fransiskus.
Fransiskus juga memperingatkan bangsa-bangsa Eropa soal populisme, mengatakan bahwa mereka seharusnya tidak mengulangi kesalahan sama seperti di tahun 1930-an, ketika mereka berpaling kepada “juru selamat” untuk mengatasi krisis ekonomi dan politik, tetapi justru berujung pada peperangan.
“Krisis menyulut ketakutan, kepanikan. Menurut pendapat saya, contoh paling jelas populisme Eropa adalah Jerman di tahun 1933… Sebuah bangsa yang berkubang dalam krisis, yang mencari identitasnya sampai muncul seorang pemimpin kharismatik ini dan menjanjikan akan mengembalikan identitas mereka, dan dia (justru) memberikan mereka sebuah identitas yang terdistorsi, dan kita semua tahu apa yang terjadi,” kata pemimpin Katolik Roma itu, merujuk pada Eropa di masa kemunculan dan kepemimpinan Adolf Hitler.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“Di masa-masa krisis kita [biasanya] kurang pertimbangan, dan itu senantiasa menjadi referensi saya.. Itu mengapa saya selalu berusaha berkata: bicarakanlah di antara kalian, bicaralah satu sama lain,” imbuhnya, mengajak orang untuk mengutamakan dialog.*