Hidayatullah.com—Pelaku serangan klab malam Reina di daerah Ortakoy kota Istanbul, Turki, 1 Januari lalu mengatakan kepada polisi bahwa dia tidak menyesali perbuatannya.
“Saya akan melakukannya lagi,” kata Abdulkadir Masharipov, pelaku serangan tersebut yang diklaim oleh ISIS/ISIL. Dalam kesaksiannya dia mengatakan mendapatkan perintah untuk melakukan serangan itu, yang menewaskan 39 orang dan melukai 65 lainnya, dari Raqqa lewat app ponsel Telegram, lansir Hurriyet hari Jumat (20/1/2017). Pria asal Uzbekistan berusia 34 tahun itu ditangkap oleh polisi Turki pada 17 Januari di distrik Esenyurt, Istanbul.
Polisi melakukan penggerebekan di 30 alamat di seluruh penjuru Turki, termasuk alamat yang digunakan perekrut militan dan yang mengirimkan orang berperang di Suriah. Sekitar 200 orang, kebanyakan orang asing, ditangkap dalam operasi itu, termasuk mereka yang dicurigai terkait ISIS/ISIL.
Polisi juga mengatakan menyita uang $197.000 dalam operassi anti-ISIL itu. Uang tersebut adalah akumulasi hasil sitaan dari semua operasi yang dilakukan, bukan dari alamat penggerebekan Masharipov saja.
Masharipov mengatakan tiga militan ISIL mengambil putranya yang berusia 4 tahun saat dia tinggal di Silvri agar anak itu tidak menjadi “penghalang”.
“Ketika saya di Silvri, seseorang mendatangi saya. Dia berkata kepada saya, ‘Kamu dicari di mana-mana. Anak ini akan menjadi halangan, kami akan membawanya. Kami akan mengembalikannya kepadamu jika kamu sudah meninggalkan Istanbul,” kata Masharipov dalam kesaksiannya.
Menurut pihak berwenang, Masharipov menuntut informasi perihal perihal putranya. Dia mengatakan kepada polisi bahwa dirinya akan memberikan lebih banyak informasi tentang koneksi-koneksi ISIL-nya jika aparat menemukan anaknya itu.
Operasi kepolisian untuk menemukan tiga militan ISIL tersebut dan putra Masharipov masih terus berlanjut. Bocah itu diduga dibawa oleh militan ISIL ke distrik Pendik, Istanbul, tetapi dia tidak ditemukan di alamat yang dimiliki kepolisian.
Sebelumnya muncul kabar bahwa Masharipov berhasil lolos dari kejaran polisi setelah melakukan serangan di distrik Bakirkoy, Istanbul, dengan melancarkan tembakan ke arah petugas. Polisi saat ini masih mencari orang kedua yang berada di mobil ketika baku-tembak berlangsung.
Interogasi resmi atas Masharipov belum dimulai dan dia tidak bisa dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan atas lukanya, karena alasan keamanan. Oleh karena itu petugas memeriksa kesehatannya di markas kepolisian.
Di tempat lain, muncul kabar bahwa bahan peledak yang rencananya akan digunakan oleh Masharipov dalam aksi bunuh diri disita dari penggerebekan polisi di Provinsi Gaziantep, selatan Turki, pada 30 Desember 2016, di mana ketika itu 20 orang juga ditangkap.
Sementara itu, Ali Jameel Mohammad, yang ditangkap bersama Masharipov, mengatakan kepada polisi bahwa pelaku serangan Reina itu berencana pergi ke Silvri sebelum menuju Provinsi Canakkale di barat laut guna melarikan diri.
Dia berencana tinggal di Canakkale semalam dan melanjutkan perjalanan ke Provinsi Izmir di barat, sebelum pergi ke Provinsi Hatay di selatan Turki. Dari sana dia akan menyeberang melintasi perbatasan, lalu menuju Raqqa, Suriah.*