Hidayatullah.com–Pemerintah Turki menyampaikan kecaman keras atas keputusan Amerika Serikat (AS) yang memveto sebuah resolusi di Dewan Keamanan (DK) PBB mengenai perlindungan internasional terhadap warga Palestina yang terjajah.
Juru bicara Presiden Turki Ibrahim Kalin hari Sabtu mengkritik Amerika Serikat (AS) karena memveto resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB terkait perlindungan Palestina.
“Tidak mengherankan bahwa pemerintah AS memveto resolusi untuk perlindungan rakyat Palestina,” kata Kalin di Twitter dikutip Anadolu.
“Ini menegaskan sekali lagi bahwa mereka berpihak pada yang kuat, bukan berpihak pada kebenaran. Orang-orang Palestina dan Yerusalem tidak sendirian. Kami akan terus mendukung tujuan mereka,” tambah dia.
Baca: Ribuan Rakyat Turki Turun Jalan Pasca Gugurnya 58 Warga Palestina
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Palestina, Riyad al-Malki menyebut apa yang dilakukan AS adalah blunder moral dan pengabaian terhadap seruan dunia internasional.
“Veto AS adalah kesalahan moral lain dan kebutaan politik. Ini mengabaikan konsensus internasional tentang kejahatan dan praktik yang dilakukan oleh Israel dan sepenuhnya bias,” ucap Malki, seperti dilansir Anadolu Agency pada Ahad (03/06/2018).
Malki kemudian menekankan bahwa Palestina, melalu jalur diplomasi akan melakukan yang terbaik untuk memastikan akuntabilitas bagi para penjahat perang Israel dan mendapatkan keadilan bagi rakyat Palestina.
Seperti diketahui, Kuwait menyerahkan rancangan resolusi di Dewan Keamanan PBB yang mengutuk kekerasan penjajah Israel dan menyerukan perlindungan terhadap rakyat Palestina di Gaza dan Tepi Barat. Namun dalam pemungutan suara di DK, kemarin, Duta Besar AS untuk PBB, Nikki Haley memveto resolusi yang diajukan oleh Kuwait tersebut.
Sepuluh negara memberikan suara mendukung, sementara Inggris, Polandia, Belanda dan Ethiopia abstain.
Resolusi, yang direvisi tiga kali, sebelumnya menyerukan perlindungan internasional untuk rakyat Palestina.
Draf akhir menyerukan pertimbangan langkah-langkah untuk menjamin keselamatan dan perlindungan penduduk sipil Palestina di wilayah Pendudukan Palestina, termasuk di Jalur Gaza.
Dalam berbicara sebelum pemungutan suara, Nikki Haley, duta besar PBB AS, mengatakan resolusi yang disampaikan Kuwait kepada Dewan Keamanan PBB adalah sepihak. Sebagaimana diketahui, Israel dikenal debagai ‘anak emas’ AS dan setiap calon presiden AS harus selalu berkomitmen menyokong setiap kebijakan ‘negara palsu’ Yahudi tersebut.*