Hidayatullah.com– Rakyat Indonesia mendesak pemerintah Selandia Baru agar menghukum berat pelaku aksi terorisme di dua masjid di Selandia Baru, Jumat pekan kemarin.
Demikian salah satu tuntutan Aliansi Pemuda Indonesia (API) -terdiri dari berbagai lembaga dan organisasi- yang akan menggelar aksi solidaritas untuk Muslim Selandia Baru yang menjadi korban aksi terorisme di dua masjid di Selandia Baru.
Gelaran bertajuk “Aksi Kemanusiaan Peduli 50 Korban Syahid di New Zealand” ini sesuai agendanya berlangsung di dekat kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta, Jumat (22/03/2019).
“Mendesak pemerintah Selandia Baru menghukum maksimal pelaku penembakan terhadap Muslim di New Zealand,” bunyi salah satu tuntutan mereka dalam siaran pers panitia kepada hidayatullah.com, Jumat.
Diketahui, tuntutan senada disampaikan berbagai pihak yang mengutuk teror tersebut.
Baca: Aksi Solidaritas untuk Muslim Selandia Baru di Jakarta
API menyatakan, Pemerintah Selandia Baru sampai kapanpun harus bisa memberikan jaminan keamanan kepada pemeluk agama yang sedang melaksanakan ibadah.
API juga mendesak Pemerintah Indonesia untuk memastikan warga negaranya yang berada di Selandia Baru untuk mendapat perlindungan dan keamanan.
“Apresiasi kepada masyarakat Selandia Baru atas sikap simpati dan keramahan dalam menyikapi pasca tragedi penembakan Jumat pekan lalu,” sebutnya.
“Apresiasi terhadap Pemerintah Selandia Baru atas penanganan yang cepat baik menangkap teroris maupun memberikan jaminan keamanan kepada keluarga korban,” tambahnya.
Baca: MUI Imbau Umat Islam Shalat Ghaib untuk ‘Syuhada Selandia Baru’
API pun mengajak kepada seluruh masyarakat memberikan doa dan belasungkawa kepada korban terorisme di Selandia Baru.
“Mengimbau untuk seluruh warga untuk kampanyekan stop Islamophobia di seluruh dunia,” imbaunya.
Aksi-aksi serupa telah digelar di berbagai daerah sebelumnya oleh berbagai kelompok, seperti di Solo, Jawa Tengah, dan Bandung, Jawa Barat.
Penembakan brutal terhadap puluhan jamaah shalat Jumat di Selandia Baru tersebut mengejutkan dunia. Sebanyak 50 orang meninggal dunia dan 48 lainnya cedera termasuk empat orang WNI yang turut menjadi korban dalam peristiwa penembakan terhadap jamaah dua masjid yang tengah menunaikan ibadah shalat Jumat (15/03/2019).
“(Kami) mengecam tindakan keji tersebut karena telah mencederai nilai-nilai kerukunan dan kedamaian antar pemeluk agama di seluruh dunia, khususnya saudara Muslim di Selandia Baru,” tegas API.
Baca: MIUMI ajak Dunia Islam Aksi Solidaritas di Kedutaan New Zealand
API terdiri dari lembaga kemanusiaan nasional Aksi Insan Nusantara (AIN), Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK), Kesatuan Aksi Pelajar Muslim Indonesia (KAPMI), Asean Young Leaders Forum (AYLF), Pemuda Persatuan Umat Islam (PUI), dan Komunitas Sahabat Erdogan Indonesia.
Sebagaimana diketahui, aksi teror di dua masjid di Selandia Baru, pada Jumat, 15 Maret 2019, pukul 13:40 waktu setempat, telah menewaskan 50 orang. Aksi teror ini dilakukan secara brutal bahkan pelaku menyiarkan secara live aksinya di dalam masjid.
Dalam potongan tayangan 1:17 menit dari 17 menit siaran yang dilakukan pelaku, tampak seorang pria bersenjata senapan semi otomatis memberondong jamaah masjid tanpa pandang bulu.
Pelaku ekstremis itu mengidentifikasi dirinya sebagai “Brenton Tarrant” – seorang pria kulit putih, kelahiran Australia berusia 28 tahun. Pria ini mengunggah manifesto berisi ideologi ekstrem kanan yang anti-Islam dan anti-imigran.*