Hidayatullah.com– Hasil survei dari Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) merilis hasil berbeda dengan sejumlah lembaga survei lain. Hasil survei Puskaptis mengunggulkan paslon capres-cawapres 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno unggul dari paslon 01 Joko Widodo-Ma’ruf Amin.
Survei tersebut dilakukan pada 26 Maret – 2 April 2019 dengan jumlah responden 2.100 orang. Hasil survei menunjukkan elektabilitas Prabowo-Sandiaga sebesar 47,59 persen, mengalahkan Jokowi-Ma’ruf yang hanya 45,37 persen. Sebanyak 7,04 persen tidak memilih.
Adapun metode yang dilakukan adalah random sampling dengan margin of error +/- 2,4 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Demikian disampaikan direktur Eksekutif Puskaptis Husin Yazid di Ibis Hotel Menteng, Jakarta, Senin (08/04/2019). Husin menegaskan, lembaganya tidak berafiliasi dengan BPN Prabowo-Sandiaga.
Dibandingkan hasil survei sebelumnya pada Januari 2019, tren elektabilitas Prabowo-Sandi mengalami peningkatan signifikan. Sebaliknya, pasangan Jokowi-Ma’ruf mengalami penurunan meski tidak signifikan.
Husin menjelaskan, pada hasil survei bulan Januari lalu, elektabilitas Prabowo-Sandiaga berada di angka 41,80 persen, saat ini naik jadi 47,59 persen. Sementara Jokowi-Amin mendapatkan 45.90 persen dan turun sedikit menjadi 45.37 persen.
Elektabilitas Prabowo-Sandi unggul di survei ini sebab ada beberapa faktor utama. Di antara alasan yang dikemukakan Husin yaitu banyak masyarakat yang menghendaki perubahan di Indonesia dan menginginkan sosok yang mampu memperbaiki kondisi ekonomi bangsa ini.
Selain itu, karakter yang tegas dan berwibawa juga menjadi di antara alasan masyarakat memilih Prabowo-Sandi. Sedangkan masyarakat yang memilih Jokowi-Ma’ruf karena menganggap 01 mampu melanjutkan pembangunan, merakyat dan berpengalaman.
“Selisih antara keduanya yang sangat tipis,” kata Husin.
Di sisi lain pasangan Prabowo-Sandi sudah memasuki fase tren positif sebaliknya Jokowi-Ma’ruf tergerus. Artinya memasuki tren negatif, katanya kutip INI-Net.
Walau begitu, Husin berkesimpulan, kedua kandidat tersebut memiliki peluang yang sama untuk memenangkan Pilpres pada 17 April 2019.
Persepsi masyarakat kepada Puskaptis adalah hak publik, tapi sebagai lembaga survei, Husin menegaskan lembaganya independen.
“Dana dari survei Puskaptis dibiayai secara mandiri dan tak terikat dari pihak manapun,” terangnya.
Husin mengatakan, hasil survei lembaganya itu bisa dipertanggungjawabkan. Sebab, Puskaptis adalah lembaga independen dan metode yang digunakan pun sesuai kaidah ilmiah yang bisa dipertanggungjawabkan.*