Hidayatullah.com–Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad kembali menegaskan bahwa jabatan yang dipegangnya itu akan diserahkan kepada Anwar Ibrahim, ketua Partai Keadilan Rakyat (PKR), meskipun ada suara-suara yang mendesak agar mempertahankannya sampai akhir masa jabatan.
“Tapi saya sudah berjanji bahwa saya akan turun dari jabatan setelah saya melihat situasi di negara ini beres, dan dapat berlanjut dari sana… (Waktunya) itu mungkin dua tahun, mungkin tiga tahun … saya tidak tahu, tapi pastinya kami terus mengusahakannya,” kata Mahathir kepada para reporter usai pertemuan tertutup dengan International Chambers of Commerce kemarin seperti dilansir The Star hari Jumat (2/8/2019).
Sebelumnya dalam wawancara dengan sebuah media internasional Turki, ketika melawat ke negara itu belum lama ini, Mahathir juga menegaskan bahwa dia tidak akan menuntaskan jabatan perdana menteri sampai habis masa baktinya, dan dia akan menyerahkan jabatannya ke Anwar Ibrahim.
“Saya akan menepati janji saya,” ujarnya.
PM Mahathir kepada reporter juga mengkonfirmasi bahwa beberapa anggota parlemen dari oposisi sudah menemuinya pada Selasa malam (30/7/2019).
“Kalian memata-matai saya ya?” kata Mahathir ketika ditanya soal pertemuan dengan sejumlah tokoh oposisi itu.
Dia mengakui bahwa memang benar ada pertemuan itu, karena perwakilan-perwakilan dari oposisi ingin bertemu dengannya.
“Saya menemui mereka dan mendengarkan apa yang ingin mereka katakan. Kebanyakan dari mereka memberikan dukungan untuk saya, terima kasih banyak,” kata Mahathir.
Dia juga mengatakan bahwa dia bertemu dengan perwakilan Umno, PAS dan dari Sarawak.
Meskipun Mahathir tidak mengidentifikasi siapa saja yang menemuinya, tetapi ada kabar yang datang antara lain mantan wakil ketua Umno Hishammuddin Hussein, wakil ketua PAS Samsuri Ahmad Mokhtar, sekjen PAS Takiyuddin Hassan dan ketua dewan etik Gabungan Parti Sarawak Fadillah Yusof.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Seorang politisi papan atas Pakatan Harapan, yang juga seorang menteri kabinet, juga dikabarkan hadir dalam pertemuan itu.
Ketika diminta konfirmasi apakah orang tersebut Menteri Perekonomian Azmin, yang disebut-sebut dalam skandal video liwath, Mahathir menjawab, “Itu pertemuan rahasia, saya tidak bisa memberitahu kalian.”*