Hidayatullah.com– Mira Fajri, selaku Koordinator bidang hukum Aliansi Cerahkan Negeri (ACN) yang menghadiri acara launching buku “Transformasi Menuju Fitrah: LGBT Dalam Perspektif Keindonesiaan” menyatakan sangat mengapresiasi terbitnya buku tersebut.
“Ini merupakan titik penting dalam memperjelas pandangan masyarakat Indonesia terhadap fenomena dan pergerakan LGBT. Selama ini isu terkait LGBT dan gerakannya masih dikuasai tema tentang persekusi LGBT.
Padahal sebelum melangkah kepada taraf pembicaraan tersebut, isu LGBT harus dibawa ke diskursus moril atas dapat atau tidaknya perilaku tersebut dilanggengkan dalam masyarakat beradab seperti Indonesia,” jelas Mira.
Baca: Buku “Transformasi Menuju Fitrah”, Kajian Kritis Terhadap LGBT
“Kami jelas mendukung langkah AILA menuju PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa). Hal ini juga akan diterapkan dengan memperkaya dan menyebarkan kajian ilmiah yang sudah ada ini untuk masyarakat luas. Kami menyadari bahwa hal ini diperlukan untuk meningkatkan kepedulian terhadap isu ini serta mendorong pengkajian yang berkelanjutan,” tukas Mira saat ditanya mengenai bentuk dukungan ACN kepada AILA Indonesia.
Pada Ahad (28/12/2019) Aliansi Cerahkan Negeri menghadiri grand launching buku berjudul “Transformasi Menuju Fitrah: LGBT Dalam Perspektif Keindonesiaan”.
Acara yang diselenggarakan oleh Aliansi Cinta Keluarga Indonesia (AILA Indonesia) dan sejumlah pihak tersebut dihadiri oleh perwakilan dari berbagai lembaga lainnya.
Baca: Mengembalikan LGBT ke Fitrah dengan Penguatan Nilai Moral-Agama
Acara yang dilangsungkan di INSISTS, Kalibata Utara, Jakarta, ini dibuka oleh Rita Soebagio selaku ketua Aliansi Cinta Keluarga Indonesia (AILA Indonesia).
Rita mengatakan hal yang melatarbelakangi riset buku ini adalah untuk menegaskan bahwa Indonesia memiliki perspektif lain dalam memandang konsep LGBT baik dalam perspektif hukum, sosial, budaya, perundang-undangan dan tentunya juga agama yang selama ini mewarnai living law yang selama ini hidup di masyarakat Indonesia.
Pada pemaparan selanjutnya disampaikan oleh Evi Risna Yanti sebagai salah satu penulis dalam buku tersebut.
Baca: AILA Berupaya Mengembalikan LGBT kepada Fitrah Kemanusiaan
“Buku ini adalah tindak lanjut dari judicial review yang kami lakukan pada tahun 2016, dalam buku ini juga ada catatan perjuangan AILA sebagai pemohon pada periode tersebut. Buku ini juga merupakan persiapan untuk mengikuti UPF (Universal Peace Federation) yang akan kami laporkan ke PBB pada 2022 dan mudah-mudahan tahun depan kita bisa mendaftarkan agar suara orang-orang yang menolak LGBT versi Indonesia bisa didengar. Tidak seperti selama ini, mereka hanya mendengar dari versi LSM pro LGBT, karena jumlah kita lebih besar dan seharusnya suara kita lebih didengar,” katanya.* (Pijaro/ACNewz)