Hidayatullah.com—Kekhawatiran akan pemutusan hubungan kerja meningkat di kalangan warga Malaysia tahun terakhir ini, menyusul lesunya perekonomian akibat wabah Covid-19 dan pemberlakukan pembatasan aktivitas guna mencegah penularan coronavirus.
Survei yang dilakukan perusahaan riset pasar Ipsos meningkat 12% di kalangan responden menjadi 51% dari tahun sebelumnya, lansir The Star.
Ipsos mengatakan pada bulan Mei 2019, hanya 39% dari 500 responden yang disurvei mengaku khawatir akan menjadi pengangguran.
Pada saat yang sama, kekhawatiran tentang korupsi dan kejahatan menurun.
Hasil survei menunjukkan bahwa 52% responden tahun lalu khawatir tentang korupsi, tetapi pada Mei tahun ini, hanya 39% yang menyatakan kekhawatiran yang sama.
Terkait kriminalitas, 34% responden Mei tahun lalu khawatir dengan masalah itu, tetapi tahun ini turun banyak menjadi hanya 18%.
Sejak pandemi Covid-19, Ipsos mengatakan gairah orang untuk pembelian besar seperti mobil atau rumah menurun.
Sebagai perbandingan, data Ipsos menunjukkan bahwa 50% responden mengaku bersemangat untuk melakukan pembelian besar pada Agustus 2018 bandingkan dengan hanya 27% pada Mei tahun ini.
“Kenyamanan untuk melakukan pembelian besar terus menurun sejak sebelum krisis Covid-19, dan sekarang berada di titik terendah dalam kurun dua tahun terakhir,” kata Ipsos dalam laporan survei yang dirilis hari Senin (1/6/2020).
Penurunan juga tampak pada kenyaman warga Malaysia untuk membeli peralatan rumah tangga, yang turun dari 55% pada Agustus 2018 menjadi 30% pada Mei tahun ini.
Survei dilakukan bulanan di 28 negara di seluruh dunia lewat Ipsos Online Panel.*